HARIAN MERAPI - Hidup sederhana salah satu ukuran kadar keimanan. Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang.
Misalnya, memilih tinggal di rumah minimalis tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian.
Kesederhanaan menghindari pemborosan, mengajarkan penghematan, menghindari benturan nilai yang diperumit oleh keserakahan, ketakutan, tekanan teman sebaya, dan rasa identitas yang salah, dan sebagainya.
Baca Juga: Minuman tradisional bernama bajigur cocok disantap bersama corndog, keduanya bantu hangatkan badan
Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan panggilan akrab Buya Hamka
mengatakan yang sederhana itu adalah niat, sederhana tujuan, yang merupakan tujuan segala manusia yang berakal.
Agama Islam menganjurkan umatnya agar senantiasa hidup dalam kesederhanaan di semua
tindakan, baik sikapnya maupun amalnya. Sehingga sikap sederhana inilah yang menjadi ciri khas
umum bagi umat Islam dan salah satu perwatakan utama yang membedakan dari umat yang lain.
Contoh hidup sederhana pada kehidupan sehari-hari yang dapat diterapkan seorang muslim,
misalnya: gunakan barang sesuai kebutuhan, bernampilan sederhana, akan dan minum yang sederhana, gunakan kendaraan apa adanya, bersyukur dengan setiap pencapaian, adaptasi pola piker, seleksi dalam kepemilikan barang, hemat finansial, dan sebagainya.
Al-Quran dan Al-Hadits telah memberikan tuntunan dan petunjuk praktis tentang hidup
sederhana sebagai berikut:
Baca Juga: BRI Peduli Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Binaan untuk Dorong Pengusaha Go Global
Pertama, sederhana dalam berpakaian, meskipun sebenarnya memiliki kemampuan untuk
tampil glamor dan sebagainya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: ''Barangsiapa yang meninggalkan pakaian yang bagus disebabkan tawadu (merendahkan diri) di hadapan Allah, sedangkan ia sebenarnya mampu, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk dan
disuruh memilih jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan.'' (HR. At-Tirmidzi).
Kedua, sederhana dalam pemenuhan kebutuhan makan dan minum sehar-hari. Sandang,
pangan, dan papan sebagai kebutuhan pokok manusia hendaklah dijaga dari keinginan bermewah-mewah dan sejenisnya.
Firman Allah SWT: “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf; 7:31).
Baca Juga: Terpilihnya Trump harus dipandang bagian dari solusi bagi Indonesia, bukan bagian dari masalah
Ketiga, sederhana dalam menempati tempat tinggal. Rasulullah SAW selalu memilih untuk
hidup dalam kesederhanaan. Hal ini juga beliau terapkan ketika beliau memilih tempat tinggal dan apa saja yang beliau gunakan.