Begal payudara mengancam lagi, begini antisipasinya

photo author
- Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:00 WIB
ilustrasi (dok harianmerapi.com)
ilustrasi (dok harianmerapi.com)

AWAS ! Begal payudara beraksi lagi. Kali ini beraksi di Trihanggo Gamping Sleman. Tak tanggung-tanggung korbannya dua orang dengan selisih waktu hanya beberapa menit. Yang pertama, seorang mahasiswi yang berboncengan bersama dua temannya, tepatnya di Bulak Selokan Mataram, Donokitri, Trihanggo, Gamping Sleman pada Minggu sekitar pukul 23.50. Tiba-tiba mereka dipepet orang tak dikenal mengendarai motor yang langsung memegang payudara korban, AWS (21).

Korban berteriak minta tolong kepada warga yang berada di angkringan, sekitar lokasi kejadian, namun pelaku tidak terkejar. Beberapa menit kemudian kembali terjadi aksi begal payudara yang menimpa HP yang juga melintas di Bulak Selokan Mataram. Usai memegang payudara korban, pelaku langsung kabur. Korban  berusaha mengejar namun gagal. Kedua korban tidak secara bersamaan kemudian melapor ke polisi.

Apakah kasus yang pertama dan kedua berkaitan ? Masih diselidiki polisi. Yang jelas tempat kejadian perkaranya tak berjauhan. Peristiwanya memang menjelang tengah malam, sehingga situasi di kawasan tersebut relatif sepi. Korban yang lewat di tempat tersebut tentu tidak menyangka bakal menjadi korban begal payudara.

Baca Juga: Ini kendala yang dihadapi pasien kanker payudara yang akan mengakses trastuzumab

Begal payudara sebenarnya hanya istilah saja, lebih tepatnya pelecehan seksual, sehingga pelaku terancam hukuman berat. Masih belum jelas apakah di sekitar tempat kejadian perkara telah terpasang kamera CCTV atau tidak.

Bila terpasang, niscaya akan memudahkan bagi polisi untuk mengidentifikasi pelaku. Kalaupun tidak ada kamera CCTV, kiranya pengakuan korban yang mengalami kejadian tersebut bisa menjadi petunjuk untuk menangkap pelaku.

Bila kita cermati kasus begal payudara atau pelecehan seksual terjadi pada malam atau dini hari di tempat yang relatif sepi. Biasanya mereka akan mengincar perempuan yang naik motor sendirian. Tapi dalam kasus di atas, ternyata bertiga sekalipun, pelaku tetap nekat beraksi.  Aksi mereka tentu sangat meresahkan dan harus ditindak. Lantas, bagaimana caranya ?

Baca Juga: Hasto tuduh Jokowi gunakan penegak hukum untuk intimidasi, begini jawaban Istana

Polisi tentu tak mungkin melakukan patroli setiap saat di tempat yang sepi pada malam hari, mengingat jumlah personel yang terbatas. Jika demikian, pengamanan diri harus ditingkatkan, agar jangan sampai menjadi korban begal payudara. Pemerintah kabupaten mestinya juga peduli dan melakukan antisipasi, misalnya dengan memberi penerangan yang memadai di kawasan yang relatif sepi, seperti di Bulak Selokan Mataram. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X