Ibrahim lah yang berjuang dan bekerja keras membangun negeri yang tandus dari lembah yang tiada tumbuhan, menjadi negeri yang subur, aman, makmur dan sejahtera. Ada beberapa keteladanan yang dapat diambil dari pendidikan Nabiyullah Ibrahim AS dalam kaitannya dengan
pembentukan karakter anak, yaitu:
Pertama, Ibrahim melatih dan mendidik anaknya untuk memberikan pandangan dan pendapatnya
tentang suatu masalah yang dihadapi bersama dalam keluarga.
Kedua, Ibrahim mendidik anaknya Ismail, anak kesayangannya itu dengan cara yang sangat
demokratis penuh dialogis.
Ketiga, Ibrahim AS mendidik keterbukaan kepada anaknya.
Keempat, Ibrahim mendidik anaknya agar memiliki keberanian.
Kelima, Ibrahim mendidik anaknya untuk memiliki kerelaan berkorban, sekalipun yang
dikorbankan adalah jiwanya sendiri.
Keenam, Ibrahim mendidik anaknya agar taat kepada Allah SWT dengan cara hanya menyembah
kepada-Nya saja.
Ketujuh, Ibrahim mendidik anaknya di samping taat dan patuh kepada Allah juga kepada kedua
orangtua.
Kedelapan, Ibrahim mendidik anaknya menjadi anak yang memiliki kepercayaan diri (self
confidence).
Kesembilan, Ibrahim mendidik anaknya agar menjadi anak yang sabar. Sedikitnya ada enam
situasi di mana seseorang harus sabar; yaitu (1) sabar terhadap petaka dunia, (2) sabar terhadap gejolak nafsu, (3) sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT, (4) sabar dalam kesulitan berdakwah di jalan Allah, (5) sabar di medan perang, dan (6) sabar dalam pergaulan dengan manusia.
Sifat sabar inilah yang dapat menjadikan seseorang tetap tabah menghadapi berbagai problematika kehidupan, dari yang sifatnya ringan sampai kepada problematika yang sangat berat lagi pelik tak berujung.
Kisah dari keteladanan keluarga khalilullah Nabi Ibrahim AS adalah contoh yang mengajarkan
kita pelajaran yang sangat mendalam bahwa pengorbanan akan membawa keberkahan yang banyak.
Di antara contoh itu adalah kita akan mempunyai semangat besar untuk mencari kebenaran, menggunakan akal sehat dalam mencari kebenaran, memiliki kesabaran dalam menghadapi cobaan, menempatkan Allah SWT di atas segalanya, dan berrkomitmen pada jalan kebenaran. Insya Allah! .
(Oleh : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Ketua 3 ICMI ORWIL DIY) *