INI peringatan bagi para orang tua untuk tidak gampang meminjamkan HP ke anaknya yang masih bocah. Apalagi itu dilakukan saat mengendarai motor. Pasalnya, penjambret sudah mengintai ketika si anak lengah. Ini terjadi di jalan kampung Dusun Wonorejo Gadingsari Sanden Bantul.
Saat itu korban meminjamkan HP ke anaknya yang masih berusia lima tahun. Tak tahunya penjambret sudah mengincarnya. Begitu ada kesempatan, penjambret beraksi merampas HP dari tangan anak tersebut.
Korban berusaha mengejar namun tak berhasil, kemudian lapor ke polisi. Peristiwa itu terjadi empat bulan lalu, dan baru beberapa hari lalu terungkap. Polisi berhasil menangkap pelakunya, yakni FAP (23) warga Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul.
Baca Juga: Cerita misteri keris ayah yang hilang delapan tahun akhirnya kembali berkat sosok kakek misterius
Polisi berhasil menangkap pelaku berdasar keterangan saksi korban, serta rekaman kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi. Polisi masih menyelidiki apakah pelaku merupakan anggota jaringan penjambret atau hanya beraksi sendirian.
Dari peristiwa tersebut, masyarakat harus hati-hati ketika meminjamkan HP ke anaknya yang masih bocah. Peristiwa di atas sebenarnya sering terjadi, orangtua meminjamkan HP kepada anaknya saat berkendara. Dalam kasus penjambretan di Gadingsari, kebetulan suasana sepi, sehingga menarik perhatian penjahat beraksi. Saat itu sang bocah sedang memainkan HP dengan posisi yang mudah dirampas.
Teori kriminologi mengatakan bahwa kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, namun juga karena ada kesempatan, agaknya berlaku di situ. Sang penjahat langsung menggeber motornya dan merampas HP yang sedang dimainkan bocah tersebut. Andai saat itu tidak ada kamera CCTV, boleh jadi kasusnya belum terungkap, karena sulit mendapatkan saksi di tempat yang relatif sepi.
Baca Juga: ASDP tiadakan tiket kedaluwarsa saat arus balik Lebaran 2024, ini alasannya
Alangkah baiknya anak usia 5 tahun tidak pegang HP, apalagi di jalan. Fenomena ini sering kita lihat di jalan-jalan. Seolah-olah kondisinya aman-aman saja, sehingga orangtua membiarkan sang anak bermain HP. Padahal, ada penjahat yang mengincar dan tahu-tahu HP sudah berpindah tangan. Untuk mengejar penjambret tidaklah mudah, apalagi korban sedang memboncengkan anak.
Sebelum beraksi, penjahat pasti sudah mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk seberapa besar kemungkinan aksinya berhasil. Biasanya, kalau dalam kondisi lalu lintas ramai, penjahat tak mau spekulasi, melainkan menunggu hingga suasana sepi, barulah beraksi. Karenanya, agar tidak menjadi korban, masyarakat harus waspada jangan beri kesempatan penjahat beraksi. (Hudono)