Sepuluh ayat Al-Quran tentang mengutamakan kehidupan akhirat daripada dunia, di antaranya kesenangan dunia hanya memperdaya

photo author
- Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERPI - Ada sepuluh ayat Al-Quran tentang mengutamakan kehidupan akhirat daripada dunia, diantaranya kesenangan dunia hanya memperdaya

Akhirat (Arab: اليوم الآخرة, translit: al-yaum al-ākhirah, lit. “hari/masa depan“ ) dipakai untuk mengistilahkan kehidupan alam baka (kekal) setelah kematian atau sesudah dunia berakhir.

Allah SWT menyebut dalam Kitab-Nya bahwa akhirat lebih baik dari dunia. “Wal akhiratu khairun laka minal ula; dan akhirat lebih baik bagimu dari kehidupan yang pertama (dunia)”, kata Allah Subhanahu wa Ta“ala dalam surat Adh-Dhuha.

Baca Juga: Tips aman berpuasa bagi penderita asam lambung

Bahkan akhirat tidak hanya lebih baik dari dunia, melainkan juga lebih kekal ndan penuh keabadian.

Ketika kiamat telah terjadi, semua amal perbuatan manusia ketika hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai orang Islam dan beriman, kita wajib menyakini akan ter jadinya hari kiamat tersebut.

Terdapat banyak dalil dari Al-Quran yang menjelaskan bahwa kehidupan akhirat lebih utama daripada kehidupan dunia; yakni:

Pertama, kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan dunia. Firman Allah SWT:
“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik. Katakanlah, “Maukah aku beri tahukan kepadamu sesuatu yang lebih baik daripada yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa, di sisi Tuhan mereka ada surga-surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan (untuk mereka) pasangan yang disucikan serta rida Allah. Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imran; 3:14-15).

Baca Juga: 4 nilai manfaat utama yang terkandung dalam wakaf

Kedua, kesenangan dunia hanya memperdaya. Firman Allah SWT: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran; 3:185).

Ketiga, kesenangan dunia hanya sedikit saja. Firman Allah SWT: “Tidakkah engkau
memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), tegakkanlah salat, dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba segolongan mereka (munafik) takut kepada manusia (musuh) seperti ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih takut daripada itu. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanyalah sedikit, sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.” (QS. An-Nisya; 4:77).

Keempat, kehidupan dunia hanya senda gurau belaka. Firman Allah SWT: “Kehidupan dunia hanyalah permainan dan kelengahan, sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?” (QS. Al-An’am; 6:32).

Kelima, kezaliman di dunia akan dibalas-Nya di akhirat. Firman Allah SWT: “Namun, ketika Allah menyelamatkan mereka, seketika itu mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia, sesungguhnya (bahaya) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri. (Itu hanya) kenikmatan hidup duniawi. Kemudian, kepada Kamilah kembalimu, lalu akan Kami kabarkan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.” (QS. Yunus; 10:23).

Baca Juga: Bila Anda sering sempoyongan, boleh jadi karena ini masalahnya

Keenam, Hanya Allah SWT yang dapat menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya. Firman Allah SWT: “Katakanlah, “Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” Katakanlah, “Allah memulai (penciptaan) makhluk, kemudian mengulanginya. Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allah)?” (QS. Yunus; 10:34).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X