PENJAHAT yang satu ini sepertinya tak pilih-pilih korbannya. Ia membacok seorang nenek yang sedang mengairi sawah di Dusun Karanglo Argomulyo Sedayu Bantul.
Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba seorang laki-laki mengendarai motor KLX mendekati sang nenek, Wardani (65) dan mengayunkan senjata seperti clurit ke arah kepala, punggung dan tangan.
Pelaku yang teridentifikasi sebagai M (33), warga Kaliurang Argomulyo Sedayu Bantul nekat merampas uang milik Wardani dengan terlebih dahulu melukai korbannya. Awalnya M hendak merampas dompet, namun korban tak membawanya, selanjutnya pelaku menyasar saku korban dan mendapatkan uang Rp 50 ribu. Usai melukai dan membawa uang korban, pelaku pun kabur.
Baca Juga: Jaga Kamtibmas selama Ramadan, Kapolres Sukoharjo buka Call Center 0811 277 2003
Untungnya, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku melalui rekaman CCTV di sekitar lokasi. M pun berhasil diringkus di rumahnya, di Argomulyo. Yang membuat kita heran, mengapa hanya ingin merampas Rp 50 ribu pelaku harus melukai korbannya yang notabene seorang nenek ? Pelaku mestinya mengira orang yang bekerja di sawah tak akan membawa dompet. Entahlah, mengapa pelaku memilih sasaran Wardani yang secara fisik tak mungkin melakukan perlawanan.
Ironisnya lagi, M melakukan hal itu hanya untuk membeli rokok. Ini sungguh kelewatan, hanya untuk bisa beli rokok saja, pelaku sampai harus membacok seorang nenek yang sedang bekerja di sawah.
Ternyata setelah diselidiki, M adalah residivis, sehingga tega berbuat keji. Peristiwa ini terjadi Selasa pekan lalu sekitar pukul 03.10. Kebetulan saat itu suasana sepi, belum banyak orang berlalu lalang. Agaknya hal itulah yang dimanfaatkan M untuk berbuat kejahatan.
Baca Juga: Agenda PCM Moyudan ada kunjungan ke jamaah, sedangkan PCM Godean ada pengajian jelang buka puasa
Dari peristiwa tersebut nampak bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, dengan korban siapa saja, tak peduli laki-laki perempuan, tak pilih-pilih tua ataupun muda.
Begitu ada kesempatan, penjahat beraksi sekehendak hati. M bukan sekali ini melakukan kejahatan, sehingga sudah selayaknya yang bersangkutan mendapat pemberatan hukuman.
Di samping itu, ladang atau persawahan tak selalu sebagai tempat yang aman, karena bisa dimanfaatkan penjahat beraksi. M mungkin sudah mempelajari situasi, kapan harus beraksi. Tapi, mengapa ia menyasar seorang nenek, melakukan pembacokan juga.
Baca Juga: Dua remaja bengep, diduga hendak perang sahur, rupanya....
Padahal, nenek tersebut tak mungkin melawan. Faktor tersebut mestinya bisa menjadi pertimbangan penegak hukum untuk memperberat hukuman. (Hudono)