Sepuluh ayat Al-Quran tentang kecenderungan masyarakat yang negatif, di antaranya suka melampaui batas

photo author
- Jumat, 9 Februari 2024 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Ada sSepuluh ayat Al-Quran yng menyinggung tentang kecenderungan masyarakat yang negatif, di antaranya suka melampaui batas.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang relative sama.

Terbentuknya masyarakat karena manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya memberikan reaksi dalam lingkungannya. Kehidupan bermasyarakat
merupakan salah satu hal penting yang tidak boleh terabaiakan karena manusia adalah makhluk sosial.

Baca Juga: Ikut pengajian peringatan Isra Miraj usai sholat Subuh, 200 jamaah Masjid An Nuur Moyudan Sleman peroleh sarapan

Dalam bermasyarakat, manusia mendapatkan suatu proses hidup yang sangat bernilai, baik untuk diri sendiri maupun pada urusan yang meliputinya.

Tujuan hidup bermasyarakat adalah terciptanya jalinan tali persaudaraan yang kuat antar anggota masyarakat, yakni lahirnya sikap bergotong-royong, bantu membantu dan kerjasama dalam hal kebajikan dan takwa.

Namun sayangnya, dalam kehidupan bermasyarakat terdapat juga berbagai
kecenderungan negative yang berkembang dalam komunitas masyarakat yang dapat mengganggu keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat.

Setidaknya ada sepuluh kecenderungan negatif dalam masyarakat (kaum) dalam Al-Quran; yakni:

Baca Juga: Lembaga Pemeringkatan Webometrics merilis daftar peringkat universitas, UMY masuk tiga besar di Indonesia

Pertama, masyarakat yang cenderung menyimpang (qaum ya’dilun). Firman Allah SWT: “Apakah (yang kamu sekutukan itu lebih baik ataukah) Zat yang menciptakan langit dan bumi serta yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami menumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah (yang) kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah ada tuhan (lain) bersama Allah? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).” (QS. An-Naml; 27:60).

Kedua, masyarakat yang zalim (qaum al-zalimun). Firman Allah SWT: “Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, 'Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS. Al-Baqarah; 2:258).

Ketiga, masyarakat yang kafir (al-qaum al-kafir). Firman Allah SWT: “Ketika mereka maju melawan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah; 2:250).

Keempat, masyarakat yang fasik (al-qaum al-fasiqun). Firman Allah SWT : “Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, aku tidak mempunyai kekuasaan apa pun, kecuali atas diriku sendiri dan saudaraku. Oleh sebab itu, pisahkanlah antara kami dan kaum yang fasik itu.” (QS. Al-Maidah; 5:25).

Baca Juga: Pemilu sebaiknya diniatkan seperti shalat, Prof Bambang : Harus bersih dari sifat dengki dan benci

Kelima, masyarakat yang berbuat dosa (al-qaum al-mujrimun). Firman Allah SWT:
“(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. (Ingatlah) ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) hikmah, Taurat, dan Injil. (Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah
(sesuatu) seperti bentuk burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika Aku
menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) pada waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (QS. Yusuf; 12:110).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X