MEMASUKI musim penghujan, masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrologi, seperti longsor dan banjir. Di sejumlah wilayah DIY, terutama di kawasan pegunungan, ancaman longsor mengintai.
Mereka yang bertempat tinggal di daerah rawan longsor diimbau untuk pindah ke lokasi yang lebih aman, atau sering dikenal dengan istilah relokasi. Terutama di wilayah Bantul dan Gunungkidul yang merupakan wilayah perbukitan, Pemkab setempat mestinya telah menyiapkan langkah antisipasi.
Tak hanya itu, beberapa fasilitas umum, seperti sekolah, juga perlu mendapat perhatian. Seperti terjadi di SD Negeri Terban Padukuhan Cangkring Kalurahan Sidomulyo Kapanewon Bambanglipuro Bantul, beberapa hari lalu, paflon kelas tiba-tiba ambrol dan melukai tiga siswa. Itu terjadi saat jam pelajaran, sehingga membuat siswa lainnya panik dan menjerit histeris.
Diduga itu akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bantul dan sekitarnya. Akibat lainnya, pohon-pohon juga bertumbangan di pinggir jalan, bahkan ada yang menimpa kendaraan. Fenomena itu terjadi pula di Kota Yogya dan daerah lain belakangan ini. Hujan angin telah memporakporandakan baliho, papan reklame, serta pohon-pohon.
Untuk itulah kita mengingatkan dinas terkait untuk melakukan pemantauan atau cek lokasi mana yang kira-kira rawan kejadian. Kalau kita cermati, banyak pepohonan ribun yang mestinya sudah ditebang atau dipangkas sehingga tidak membahayakan pengguna jalan. Artinya, jangan sampai menunggu jatuhnya korban.
Sementara plafon gedung sekolah yang telah lapuk atau usang juga harus diwaspadai, jangan sampai ambrol dan mengenai siswa seperti terjadi di SD Negeri Terban. Pihak sekolah mengecek setiap ruangan, jangan-jangan ada genteng yang bocor hingga mengenai plafon. Sebab, bila air mengenai plafon, lama-lama akan keropos hingga ambrol.
Beberapa waktu lalu pernah ada kejadian atap sekolah di Gunungkidul ambrol menimpa siswa hingga meninggal. Kasus seperti ini tak boleh terulang.
Bila sampai ada kejadian atap ambrol dan mencelakai siswa maka pemborong atau pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan gedung tersebut dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. Ini penting agar pemborong tidak main-main dengan keselamatan siswa.
Kasus di SD Terban Bantul, meski tidak menimbulkan korban jiwa, tetap harus diusut, mengapa plafon bisa ambrol, apakah ada keteledoran manusia atau bagaimana. Ini penting diusut agar peristiwa serupa tak terulang. Janganlah main-main dengan keselamatan siswa. (Hudono)