Kenyamanan yang dirasakan anak inilah yang menjadikannya sebagai pribadi yang mandiri dan penuh tanggung jawab.
Ketika, jujur kepada anak. Sifat jujur yang diperlihatkan orangtua kepada anak-anak bukanlah sesuatu yang dibuat-buat atau artifisial, melainkan sudah berjalan dengan sendirnya atau telah mempribadi.
Keteladanan orangtua sebagai pribadi yang jujur merupakan salah satu kunci untuk mendewasakan anak.
Betapa tidak, anak-anak yang sudah terbiasa pada kehidupan yang penuh kejujuran untuk berbohong atau tidak jujur kepada orang lain merupakan hal yang sangat tabu yang tidak mungkin untuk dilakukannya.
Tetapi juga harus diingat orangtua bahwa segala sesuatunya tidak mutlak dalam keluarga. Artinya, manakala ada sesuatu yang harus dirahasiakan juga tidak
perlu kemudian diceritakan secara jujur kepada anak-anak.
Di disinilah orangtua dituntut untuk tampil sebagai pribadi yang wisdom yang dapat bersikap secara lebih baik dan proporsional.
Keempat, tenang di dalam menghadapi segala persoalan. Terkadang kita dalam mengartikan istilah tenang dan sabar itu kurang tepat; misalnya orangtua yang tenang-tenang saja di dalam menghadapi suatu kegagalan dikayakan sebagai orangtua yang tenang dan sabar.
Hal ini sebenarnya kurang tepat, orangtua yang tenang dalam menghadapi sesuatu adalah mereka yang secara aktif memikirkan semua yang telah terjadi, dengan harapan dapat menemukan solusi penyelesaian terbaik.
Mereka memang tidak menampilkan diri sebagai orang yang suka tergesa-
gesa, tetapi bukan juga orang yang diam saja ketika menghadapi permasalahan keluarganya.
Sekali lagi perlu ditegaskan di sini bahwa dengan ketenangan yang dimiliki orangtua akan mempermudah menemukan solusi penyelesaian dari setiap permaalahan keluarga yang muncul.
Kelima, teliti dan berhati-hati. Orangtua yang teliti akan memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan diri anak sampai kepada hal-hal yang kecil-kecil.
Kapan anak-anak harus belajar, kapan menonton TV, kapan membuka HP dan sebagainya merupakan catatan penting di benak orangtua. Dengan perlakuan yang seperti ini anak-anak akan semakin sadar bahwa dirinya harus dapat membahagiakan kedua orangtuanya.
Karena anak-anak sangat faham bahwa orangtua memperhatikannya sampai kepada pada hal-hal yang kecil-kecilnya, maka bagi anak-anak merupakan kewajiban untuk melayaninya secara baik.
Tetapi orangtu juga harus memiliki batas-batas di dalam ketelitiannya kepada anak-anak. Sering juga terjadi, pengawasan yang berlebihan dari orangtua kepada anak-anak dirasakan oleh anak-anak sebagai sesuatu yang sangat membatasi dirinya dan anak-anak akan memberontak.
Keenam, sabar dan memaafkan anak. Perilaku anak seringkali membuat para orang tua kesal dan selalu terbawa emosi. Terutama ketika anak masih di usia rentan membuat tingkah yang kadang mengganggu aktivitas orang tua.