MODUS pencurian kian beragam. Pelaku ada yang menyamar sebagai pencari sumbangan dengan membawa kotak infak. Orang awam mungkin mengira yang bersangkutan benar-benar pencari sumbangan, namun nyatanya maling.
Itu terjadi di Jalan Samas Km 1 Dusun Klodran Ngringinan Palbatang Bantul pekan lalu. Berlagak pencari sumbangan dengan membawa kotak infak bertuliskan ‘Sodaqoh Amal Jariyah Al Iklas alamat Kaplongan Karanganyar, Krd (46), warga Indramayu Jawa Barat menggondol motor milik M Khamim yang sedang diparkir dalam posisi kunci kontak masih menggantung di tempatnya.
Setelah celingak celinguk tak ada orang, Krd tanpa pikir panjang membawa kabur motor korban. Selanjutnya, korban yang baru mengetahui motornya digondol maling langsung mengejar sembari berteriak maling. Sesampai di selatan TPR Samas, korban berhasil mepet pelaku dan langsung menendang motor yang dikendarai pelaku.
Baca Juga: Anda masih kesulitan mengolah daging supaya empuk? Lakukan langkah berikut ini
Mendapat serangan mendadak, pelaku langsung jatuh bersama motor hasil curiannya. Pelaku mengalami patah tulang. Pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Sanden dan diteruskan ke Polsek Bantul untuk proses hukum lebih lanjut.
Dari peristiwa di atas, masyarakat harus hati-hati. Sebab, ada pencuri yang menyamar sebagai pencari sumbangan. Janganlah langsung menaruh iba, tapi harus diselidiki apakah yang bersangkutan benar-benar pencari sumbangan atau hanya berpura-pura.
Biasanya, bila pencari sumbangan masuk kampung, harus mendapat izin terlebih dulu dari Ketua RT atau RW. Tanpa itu, mereka tak bisa memungut sumbangan ke warga.
Tapi ada saja nekat, langsung ‘door to door’ mendatangi rumah warga dengan harapan ada yang memberi uang. Jika demikian, warga hendaknya bersikap tegas, kalau tidak ada surat izin dari RT atau RW tak perlu dikasih uang, apapun alasannya. Ini demi keselamatan warga sendiri. Sebab, justru rasa iba itu yang menjadi senjata penjahat.
Padadal mereka belum tentu petugas yang mencari sumbangan, melainkan pencuri yang menyamar sebagai pencari sumbangan. Kalau tidak berhasil mencuri hari itu, mungkin hari berikutnya baru beraksi. Paling tidak, pelaku sudah melakukan survei terlebih dulu.
Sementara, agar masyarakat tidak menjadi korban, juga jangan berlaku ceroboh. Meninggalkan kunci kontak masih tergantung di motor adalah tindakan ceroboh yang mengundang niat jahat.
Dalam kasus di atas, boleh jadi pelaku tidak berani nggondol motor bila kunci kontak tidak tertinggal di motor. Bukankah kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelaku, tapi juga kesempatan ? (Hudono)