HARIAN MERAPI - Paling tidak ada delapan sifat orangtua dalam mendidik anak, yang mana salah satu diantaranya adalah lemah lembut dan sabar.
Kehidupan keluaga modern sudah barang tentu berbeda dengan keluarga tradisional. Tantangan yang dihadapi akan semakin besar, demikian juga persoalan yang berkembang juga semakin kompleks dan rumit.
Oleh karena itu orangtua sebagai penanggung jawab roda keluarga dituntut selalu tanggap atas berbagai persoalan yang terjadi dalam keluarga, termasuk persoalan yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak yang sedang menuju kepada kee\dewasaannya.
Baca Juga: Begini harapan Mahfud MD terhadap putusan MKMK atas dugaan pelanggaran etik 9 hakim MK
Banyak perubahan pada sikap dan perilaku anak yang membutuhkan perhatian secara seksama dari kedua orangtua.
Di dalam mendidik anak, orangtua harus memiliki sifat-sifat positif yang akan membawa kepada keberhasilan anak di kelak kemudian hari. Setidaknya ada delapan sifat positif yang harus dimilikinya; yakni:
Pertama, ikhlas dalam mendidik anak. Suatu pekerjaan manakala tidak dilandasi dengan perasaan ikhlas dan kerelaan berkorban akan dirasakan sebagai sesuatu yang memberatkan, termasuk dalam mendidik anak-anak.
Keikhlasan dalam mendidik anak merupakan kunci keberhasilan perkembangan anak.
Kedua, lemah lembut dan sabar. Menurut penelitian, sebagian besar anak yang berhasil dalam kehidupannya adalah mereka yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang sudah menyadari arti penting pendidikan anak.
Kelemehlembutan dan kesabaran yang diperlihatkan orangtua dalam mendidik anak, dirasakan oleh anak sebagai sesuatu yang menyejukkan hati yang pada akhirnya akan membantu anak untuk merasa membutuhkan orangtua dalam upayanya untuk memperkembangkan dirinya secara maksimal.
Ketiga, jujur kepada anak. Sifat jujur yang diperlihatkan orangtua kepada anak bukanlah sesuatu yang dibuat-buat (artifisial), melainkan merupaka sesuatu yang sudah mempribadi.
Keteladanan orangtua sebagai pribadi yang jujur merupakan salah satu kunci untuk mendewasakan kepribadian anak.
Betapa tidak, anak yang sudah terbiasa hidyp dalam keluarga yang penuh dengan kejujuran untuk berbohong kepada orang lain akan dipandangnya sebagai sesuatu yang tabu dan tidak mungkin untuk dilakukannya.
Baca Juga: Sapi milik Slamet kecebur sumur, ini cara relawan dari BPBD Boyolali untuk menyelematkannya