HARIAN MERAPI - Tugas dan kewajiban anak dalam keluarga yang terpenting adalah berbakti dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua atau birrul walidain.
Prinsip-prinsip pembentukan keluarga samara ini akan dapat terwujud ketika perkawinan berdasarkan empat pilar perkawinan; (1) perkawinan adalah berpasangan (zawaj) (QS. Al-Baqarah; 2:187),
(2) perkawinan adalah ikatan yang kokoh (mitsaqan ghalizhan) (QS. An-Nisya’; 4:21), (3) perkawinan harus dipelihara melalui sikap dan perilaku saling berbuat baik (mu’asyarah bil ma’ruf) (QS. An-Nisya; 4:19), dan (4) perkawinan harus dikelola dengan musyawarah (QS. Al-Baqarah; 2:23).
Baca Juga: Sudah Lama Ditunggu Masyarakat, Al Washliyah Apresiasi Erick Thohir dan Kejagung Bersih-bersih BUMN
Di samping itu lahirnya anak-anak sebagai buah hati juga merupakan tugas orangtua untuk mendidiknya agar mereka memahami akan berbagai tugas dan kewajiannya dalam keluarga.
Membicarakan tugas dan kewajiban anak dalam keluarga memang harus didahului
dengan pemahaman tentang tugas dan kewajiban orang tua dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam keluarga kepada anak-anaknya.
Orang tua terlebih dahulu harus menanamkan kepada anak-anaknya rasa cinta kasih, ajaran dan pengamalan beragama yang baik, membiasakan kebersihan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, berbuat baik dengan sesama manusia, memberikan keteladanan kepada anak-anak di setiap saat.
Dan satu hal lagi yang harus ditanamkan kepada anak-anak adalah tentang tugas dan kewajibannya sebagai anggota keluarga.
Secara umum, tugas dan kewajiban anak-anak dalam keluarga yang terpenting
adalah berbakti dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain), baik selagi mereka masih hidup di dunia maupun setelah mereka berpulang ke rahmatullah.
Baca Juga: Mujahadah Salatiga, Tidak ada gunanya ibadah khusuk, kalau tingkah lakunya menyakiti sesama
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua merupakan cerminan adanya rasa takut akan datangnya azab Allah SWT akibat durhaka kepada orangtua (uququl walidain).
Salah satu kedurhakaan yang azabnya dirasakan sejak di dunia sampai ke akhirat kelak adalah uququl walidain (durhaka kepada kedua orangtua). Jauhilah perilaku buruk ini agar hidup itu memberikan keberkahan dan penuh kebahagiaan.
Agama Islam memang sangat menganjurkan agar anak itu berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama kepada ibunya. Firman Allah SWT:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali”. (QS. Luqman; 31:15).
Juga Hadits Nabi Muhamad SAW: “Ridha Allah SWT. ada pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi).