HARIAN MERAPI - Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi menegaskan, manusia yang kuat sebagaimana teladan Rasulullah Muhammad SAW adalah kemampuan kita untuk memberi maaf dan menjaga perasaan orang lain.
Tak ada gunanya khusuk beribadah tapi tingkah laku kita menyakiti sesama. Ungkapan Sinoeng ini disampaikannya saat memberi sambutan pada Mujahadah putaran ke 5 Tingkat Kota Salatiga di Aula Kecamatan Tingkir, Rabu (04/10/23).
“Manusia yang kuat sebagaimana teladan Rasulullah SAW dalam tataran kemanusiaan, habluminannas, yang pertama adalah kemampuan kita untuk saling memaafkan," katanya.
Baca Juga: Penyalahgunaan TKD Candibinangun dan Maguwoharjo Sleman mulai disidik
Setelah itu adalah menjaga perasaan tetangga, perasaan teman sejawat dan teman pergaulan.
"Bahkan, seringkali para kyai dan ulama mengingatkan, tidak ada gunanya beribadahnya lancar kalau tingkah lakunya menyakiti sesama,” tegas Sinoeng.
Terkait dengan hal ini Sinoeng memerintahkan kepada seluruh pejabat di jajaran Pemerintah Kota Salatiga untuk tidak jaga image (jaim).
Apa gunanya menjaga image, tapi tidak bisa menjaga perasaan masyarakat. Cara menjaga perasaan masyarakat yang dimaksud adalah melayani dengan ramah.
Baca Juga: Erick Thohir jadi kandidat cawapres terkuat untuk Prabowo, berikut alasannya
“Pejabat dipaido itu lumrah. Kalau tidak mau dipaido jangan jadi pejabat,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Kecamatan Tingkir, Aditya Bagas Ranggajaya, berharap Mujahadah Putaran ke-5 Tingkat Kota Salatiga tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat Kecamatan Tingkir dan Kota Salatiga yang selalu kondusif.
Pada kesempatan ini juga diserahkan bantuan dari Baznas Kota Salatiga kepada 18 mustahik pelaku ekonomi produktif di Kecamatan Tingkir.
Baca Juga: Menyamar sebagai pembeli, pencuri terekam kamera gasak sosis. Segini kerugiannya
Bantuan berupa peralatan dan uang yang nilainya disesuaikan dengan kebutuhan usahanya. *
