Komunikasi yang dilakukan ini pada akhirnya dapat lebih luwes dalam menyampaikan informasi, empati, emosi dari komunikator kepada para komunikan.
Ketiga, kanalisasi. Teknik kanalisasi digunakan untuk memahami dan mengkaji
pengaruh organisasi terhadap individu atau khalayak.
Baca Juga: Inilah nama-nama pemegang saham perusahaan milik Rafael Alun Trisambodo
Agar efektif, komunikasi ini harus terlebih dahulu memenuhi nilai dan standar organisasi dan masyarakat sebelum berangsur-angsur bergeser ke arah yang diinginkan.
Jika ini kemudian terbukti tidak dapat dicapai, kelompok tersebut secara bertahap dibongkar sehingga para anggota tidak lagi memiliki hubungan yang kuat.
Akibatnya, pengaruh kelompok akan berkurang dan pada akhirnya akan
lenyap. Dalam keadaan seperti itu, komunikan akan dengan mudah menerima pesan dan menyerapnya sebagai informasi miliknya sendiri.
Keempat, persuasif. Teknik komunikasi persuasif merupakan suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain sebagainya.
Persuasi adalah seni mempengaruhi melalui meyakinkan. Dalam hal ini, komunikator tersentuh oleh pikiran mereka dan yang lebih penting, perasaan mereka.
Harus disebutkan bahwa kapasitas untuk mengusulkan atau merekomendasikan sesuatu kepada komunikan (sugestivitas) menentukan kondisi rentan terhadap saran, dan mereka sendiri kewalahan dengan keadaan mudah dipengaruhi (sugestibilitas).
Baca Juga: Apa jadinya bila menagih salah sasaran, ini kasusnya
Kelima, edukatif. Strategi edukasi (pendidikan) adalah salah satu upaya untuk
mempengaruhi khalayak berdasarkan pernyataan umum yang diberikan, yang dapat dicapai dalam bentuk pesan yang berisi ide, fakta, dan pengalaman.
Teknik edukatif menuntut komunikan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang apa yang sebenarnya, berdasarkan fakta, pandangan, dan pengalaman yang dapat dibenarkan menurut kenyataan, secara sengaja, teratur, dan terorganisir, dengan tujuan mempengaruhi perilaku manusia ke arah yang diinginkan.
Dengan teknik ini, komunikator akan dapat mencerna informasi secara
lebih baik dan menerimanya sebagai informasi baru yang menjadi miliknya.
Keenam, koersif. Pengendalian sosial koersif adalah pengendalian sosial yang
sifatnya melalui kekerasan. Cara ini tentunya menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik.
Taktik koersif (paksaan) digunakan untuk membujuk komunikator melalui paksaan. Strategi koersif ini biasanya direpresentasikan sebagai aturan, arahan, dan intimidasi.