Absennya Yudo terasa dalam dua laga terakhir di mana lini depan Arema kesulitan menerabas dinding pertahanan lawan. Mereka baru mencetak dua gol dalam dua laga.
Catatan itu membikin berang suporter lalu menyalahkan pelatih Eduardo Almeida yang dianggap miskin taktik.
Taktik Eduardo memang mudah terbaca. Ia tak segan mengubah formasi 4-3-3 menjadi 3-4-3 untuk mengejar skor. Situasi ini menjadi bumerang di laga perdana melawan Borneo FC.
Ia menarik Bagas Adi Nugraha lalu memasrahkan lini belakang pada Sergio Silva dan dua bek sayap sehingga Borneo bisa menambah gol ketiga memanfaatkan lengangnya pertahanan.
Baca Juga: Penetapan tersangka Bharada E dinilai Kompolnas sudah tepat karena sesuai perannya
Mencetak gol cepat agar Eduardo 'melupakan' pertahanan lalu menambah gol dengan serangan balik jadi salah satu opsi yang bisa dimanfaatkan.
Selain itu PSS harus bermain cepat, sama seperti mereka tertinggal 3-2 dari RANS. Aliran bola dari Ze Valente yang cepat gagal diantisipasi pemain belakang lawan sehingga membuka ruang para pemain depan dan gelandang box to box ke kotak penalti.
Apalagi besok malam tidak ada nama bek sayap andalan Arema, Rizky Dwi Febrianto yang harus menjalani hukuman Komisi Disiplin (Komdis).
Baca Juga: BBPOM Yogyakarta temukan ribuan kosmetik ilegal di pasaran, terbanyak produk lokal tanpa izin edar
Achmad Figo yang diplot sebagai pengganti ketika menghadapi PSIS Semarang belum maksimal. *
