Puluhan atlet difabel protes ke Bupati Bantul, ini alasannya

HARIAN MERAPI - National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Bantul menerima penyerahan bonus atlet untuk ajang Asean Para Games (APG) XI 2022 dan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) III DIY 2022 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul secara simbolis di
Pendopo Pemda II Manding Bantul, Kamis (16/3/2023).

Ketua NPC Kabupaten Bantul, Yulianto mengungkapkan, sebanyak 90 orang terdiri dari atlet, pelatih, pendamping dan pengurus NPC Kabupaten Bantul hadir pada agenda tersebut.

Kali ini sebanyak 62 atlet akan menerima bonus Peparda dengan rincian nominal Rp6.000.000 untuk medali emas, Rp3.500.000 untuk medali perak dan Rp1.500.000 untuk perunggu serta Rp500.000 untuk atlet Peparda yang tidak meraih medali.

Baca Juga: Buron selama 5 bulan, pengoplos miras maut akibatkan 3 orang tewas ditangkap di Tangerang Banten

Selain itu juga terdapat 5 atlet yang mendapatkan bonus untuk ajang APG.

Namun nominal yang diterima atlet Peparda membuat pengurus memprotesnya karena jauh di bawah atlet non difabel.

Untuk perbandingan, pada agenda Porda DIY 2022 (atlet non difabel), Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan bonus sebesar Rp15.000.000 untuk peraih medali emas, Rp7.500.000 untuk medali perak dan Rp2.500.000 untuk medali perunggu.

Pada Peparda III DIY 2022 yang lalu, NPC Bantul kembali merebut juara umum untuk ketiga kalinya.

Baca Juga: Hari Suci Nyepi 2023 di Bali Terlihat Berbeda, Nomor 7 Berkaitan dengan Bulan Ramadhan

Dalam sepanjang sejarah Peparda, NPC Bantul belum terkalahkan dan telah memberikan nama baik kepada Kabupaten Bantul.

Namun, dalam apresiasi pemerintah Kabupaten Bantul belum tercermin kesetaraan yang diberikan kepada atlet difabel.

Hal ini terlihat dari diskriminasi dan pembedaan dalam hal pemberian bonus.

Belum lagi jika dibandingkan dengan apresiasi dari pemerintah Kabupaten/Kota yang lain, yang notabene bukan juara Peparda.

Baca Juga: DKPP Tegaskan Tidak Ada Penundaan Pemilu