Dari cabang pencak silat, kontingen DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) menampilkan semangat tinggi dengan mengirimkan 9 atlet di babak penyisishan, 5 di antaranya berhasil lolos ke babak selanjutnya.
Atlet seperti Reydiyansyah Damopolii, Lindu Septyowati, Nur Eri Syahrizal, dan Toni Putra meraih kemenangan di kategori tanding, sementara Muhammad Afan Maulana unggul di nomor jurus tunggal putra.
Meskipun belum mendulang emas, kontingen DIY tetap berpeluang menyumbang medali di cabang silat, dengan beberapa pesilat muda menunjukkan potensi besar.
Namun beberapa andalan seperti Erlin Maytonika dan Abdul Rokib Anwar harus terhenti langkahnya di babak awal.
Baca Juga: CMSE 2025 Usung Tema Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Berjuta Peluang
Di luar raihan emas, sejumlah atlet juga mempersembahkan medali perunggu di cabang sambo.
Antara lain Rahmadani Hanifa Aulia (Combat putri -47 kg) dan Raharjo Naufal Rofif di nomor Sport Sambo kelas -58 kg.
Raihan ini menambah warna dalam perburuan medali sekaligus membuktikan bahwa banyak daerah memiliki potensi untuk bersaing di level nasional.
Event PON Bela Diri 2025 menjadi bukti bahwa Kudus bukan hanya kota kretek dan bulu tangkis, tetapi juga siap menjadi pusat baru pengembangan olahraga bela diri di Indonesia.
Tak hanya dukungan Djarum Foundation, KONI Pusat, dan Kemenpora, Masyarakat dan pengusaha juga memberikan respon positif.
Kudus telah membuktikan diri sebagai tuan rumah yang tak hanya sukses menyelenggarakan, tetapi juga memberi warisan jangka panjang bagi dunia olahraga. *