Potret Gelap Film Broker yang Tersaji Lewat Konsep Kotak Bayi

photo author
- Senin, 20 Juni 2022 | 09:00 WIB
Song Kang-ho dan Gang Dong-won dalam film "Broker" karya sutradara Hirokazu Kore-eda.  (ANTARA/HO-CJ E&M via CBI Pictures)
Song Kang-ho dan Gang Dong-won dalam film "Broker" karya sutradara Hirokazu Kore-eda. (ANTARA/HO-CJ E&M via CBI Pictures)

JAKARTA, harianmerapi.com - Bagi Dong-soo (Gang Dong-won), bayi yang dibuang oleh orang tuanya harus diselamatkan walau dengan cara ilegal sekalipun seperti profesi yang ia lakoni dengan menjual bayi-bayi untuk menemukan orang tua adopsi.

Ia membenci para ibu anonim yang telah menelantarkan bayi mereka di dalam kotak bayi yang biasanya turut menyelipkan secarik pesan berisi janji manis “ibu akan kembali”.

Dong-soo yakin, hanya satu dari 40 ibu yang betul-betul kembali menjemput anak yang mereka buang. Keyakinan itu bukan tanpa alasan, sebab ia sendiri mengalami penelantaran itu saat masih bayi dan tak mengetahui identitas ibunya.

Baca Juga: Film Broker Raih Sukses, Tembus 1 Juta Penonton di Korea Selatan, Ini Bintangnya

Sementara Sang-hyeon (Song Kang-ho), rekan Dong-soo atau tokoh utama dalam film “Broker” ini, berdiri sebagai makelar bayi yang mengklaim tindakannya baik walau tak dipungkiri dirinya punya motif untuk mendapatkan keuntungan mengingat utang-utangnya yang telah menumpuk.

Dari perspektif detektif Soo-jin (Bae Doona), bagaimanapun penelantaran bayi dan penjualan bayi merupakan tindakan yang sama-sama tak dibenarkan menurut ukuran moral dan hukum. Ia yakin tugasnya sebagai seorang polisi ialah memburu dan menangkap pelaku kejahatan, terutama dua makelar bayi yang menjadi targetnya selama ini.

Di sisi lain, So-young (Lee Ji-eun), seorang ibu muda, tidak pernah menjelaskan secara pasti mengenai alasan mengapa dirinya meninggalkan bayinya, Woo-sung, begitu saja di depan kotak bayi dan mengapa dirinya memutuskan kembali mencari sang bayi.

Baca Juga: BTS Tepis Rumor Bubar, Jungkook: Kami Tidak Punya Niat untuk Berhenti

Pada akhirnya, So-young memutuskan bergabung bersama Sang-hyeon dan Dong-soo untuk menjual bayinya. Mereka bersama Hae-jin, anak kecil laki-laki dari panti asuhan, berkelana dengan mengendarai mobil van dari satu tempat ke tempat lainnya untuk menemukan pembeli yang tepat.

Sutadara Hirokazu Kore-eda mengatakan pengembangan ide film “Broker” mulai muncul ketika ia mengerjakan proyek “Like Father, Like Son” (2013). Kala itu, ia menjadi akrab dengan topik seputar “baby hatches” atau kotak bayi melalui sebuah buku dan sempat membahasnya dalam sebuah program.

Selama riset yang dilakukan sendiri, Kore-eda menemukan fakta bahwa permasalahan kotak bayi juga terjadi di Korea dan telah dianggap sebagai diskusi sosial dibandingkan dengan Jepang, negara asalnya.

Baca Juga: Bocoran Serial Squid Game Musim Kedua, Sutradara Hwang Dong Hyuk: Front Man Kembali

“Selama penulisan naskah dan penelitian saya di Korea, saya mendengar cerita tentang anak-anak yang ditinggalkan di dalam kotak bayi. Melihat anak-anak putus asa mempertanyakan diri mereka sendiri, ‘Apakah benar-benar ada hal yang baik bagi saya untuk dilahirkan?’ Saya dipenuhi dengan keinginan untuk membuat film yang dapat menjawab pertanyaan itu,” katanya dalam pernyataan resmi yang dikutip ANTARA, Senin (20/6/2022).

Secara umum, fenomena meninggalkan bayi di dalam sebuah kotak pada dinding yang telah disediakan pusat-pusat sosial seperti gereja atau rumah sakit terjadi di banyak negara di dunia, tidak hanya di Korea maupun Jepang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X