Pengukuhan Pengurus Satu Pena DIY, Literasi Jogjakarta Berjejak Sejak Abad XII

photo author
- Senin, 16 Mei 2022 | 16:05 WIB
Pembacaan Deklarasi para Pengurus Satu Pena DIY dipimpin Mustofa W. Hasyim.  (Teguh Priyono)
Pembacaan Deklarasi para Pengurus Satu Pena DIY dipimpin Mustofa W. Hasyim. (Teguh Priyono)

JOGJA, harianmerapi.com - Berdasarkan data Indeks Literasi Digital di Indonesia yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY) meraih skor tertinggi jika dibanding dari 34 provinsi dengan nilai 3,71.

Hal itu diungkap Ketua Satu Pena DIY, Dhenok Kristianti dalam sambutannya pada pengukuhan kepengurusan Satu Pena DIY di Ndalem Pakuningratan, Pendapa Asdrafi, Sompilan, Jogjakarta, Minggu (15/5/2022) malam.

Menurut Dhenok sebagai warga DIY tentunya merasa berbesar hati dengan pencapaian tersebut.

Baca Juga: Upacara Hari Jadi ke-106 Kabupaten Sleman, Pusaka Tombak Kyai Turun Sih Kembali Dikirab

Setidaknya hal ini dapat memacu semangat anggota Satu Pena DIY untuk terus meningkatkan budaya literasi di Indonesia.

Hal itu ditegaskan Dhenok, sesuai dengan motto Satu Pena DIY yaitu Tanpa Budaya Literasi Jogja Tidak Istimewa.

"Potensi DIY dalam dunia literasi sangat besar, hal ini mengingat Jogjakarta sebagai Kota Pelajar, Kota Budaya dan Kota Pendidikan. Kota yang memiliki banyak perguruan tinggi dan kantong-kantong kesenian dan kesustraan," katanya.

Baca Juga: Pentas Wayang Kulit Puncak HUT Ke-74 Candibinangun, Lurah: Ajang Silaturahmi Warga dan Mempererat Persatuan

"Sehingga kehadiran Satu Pena DIY diharapkan menambah geliat kegiatan literasi, khususnya di bidang penulisan karya fiksi dan non fiksi," urai Dhenok yang juga sebagai Ketua Satu Pena Jawa dan Madura.

Sementara itu Ketua Umum Satu Pena Indonesia Denny JA dalam sambutan tertulis yang dibacakan Hazwan Iskandar Jaya, mengungkapkan Jogjakarta sudah memiliki rekam jejak yang sangat jauh terkait dengan budaya literasi.

Tradisi budaya tulis menulis di Jogjakarta sudah berjejak sejak abad ke XII.

Baca Juga: Update Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Mojokerto: Korban Tewas jadi 15, Ini Identitas Korban yang Dikenali

Lebih lanjut menurut Denny, ingat Jogjakarta akan teringat pada kekayaan warisan budaya berbagai karya serat yang ditulis oleh para pujangganya.

Jogjakarta sejak masa lalu sudah hidup dalam kultur penulisan dan tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X