Menonton Film KKN di Desa Penari Bikin Emil Dardak Terkejut, Ini Adegannya

photo author
- Minggu, 15 Mei 2022 | 10:00 WIB
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak berada di tengah-tengah komunitas 'Gen Emil' (Generasi Emas Milenial) saat menyaksikan film KKN Di Desa Penari di XXI Tunjungan Plaza Surabaya, Sabtu (14/5/2022) malam.  (ANTARA/Fiqih Arfani.)
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak berada di tengah-tengah komunitas 'Gen Emil' (Generasi Emas Milenial) saat menyaksikan film KKN Di Desa Penari di XXI Tunjungan Plaza Surabaya, Sabtu (14/5/2022) malam. (ANTARA/Fiqih Arfani.)


SURABAYA, harianmerapi.com - Film layar lebar KKN di Desa Penari makin populer dan digemari penonton.


Bahkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengakui dibuat terkejut saat menyaksikan film layar lebar KKN di Desa Penari pada Sabtu malam.

“Beberapa kali tadi sebenarnya, tapi saya tahan agar tidak teriak, ya bahasa anak mudanya itu 'jaim' (jaga image) sedikit. Apalagi nontonnya sama anak-anak milenial,” ujarnya ditemui usai menonton film bersama komunitas “Gen Emil” (Generasi Emas Milenial) di XXI Tunjungan Plaza Surabaya.

Baca Juga: Kabar dari Arena SEA Games 2021: Indonesia Turun Lagi ke Posisi Tiga, Thailand Berjaya

Salah satu adegan yang membuat suami Arumi Bachsin teringat-ingat, bahkan menjadi paling favorit baginya adalah saat munculnya sosok “Mbah Dok”.

Dalam cerita tersebut, Mbah Dok adalah sesosok jin berwujud nenek yang menjaga dan melindungi Nur, salah seorang figur, dari gangguan jin lainnya.

Meski bergenre horor, Emil Dardak menilai tidak sedikit pelajaran yang dipetik dari film tersebut dan mengingatkan bahwa Indonesia memiliki beragam budaya, baik bahasa maupun budaya.

Baca Juga: Elon Musk Diundang Presiden Jokowi ke Indonesia November 2022, Begini Reaksinya

“Filmnya didominasi bahasa Jawa, menunjukkan beragam bahasa. Tapi tetap ada teks Bahasa Indonesia, termasuk Bahasa Inggris sehingga semua bisa tetap menikmati,” ucapnya.

Mantan Bupati Trenggalek itu juga mengaku tak kapok menyaksikan kembali film horor Indonesia, terlebih situasi perfilman Tanah Air sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Apalagi saya sudah lama tidak menonton film. Menurut saya, memang perfilman tidak bisa dilepaskan dari bioskop, dan Alhamdulillah sekarang sudah bisa didatangi lagi. Tentu dengan aturan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Prof Zubairi Djoerban: Adenovirus Masih Jadi Tersangka Utama Hepatitis Misterius, Ini Penjelasannya

Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu menegaskan kebanggaannya terhadap sineas Tanah Air yang berhasil membuat film karya anak bangsa disukai masyarakat.

“Semoga ke depan semakin banyak film Idonesia yang dihasilkan dan menjadi tontonan masyarakat. Semoga juga ada film yang mengangkat dan memperkenalkan Jawa Timur,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X