Selain mereka, ada juga Man-soo seorang ayah tunggal yang berusaha menghidupi diri dan putra semata wayangnya. Dia bahkan melakukan tiga pekerjaan sekaligus demi bisa bertahan hidup. Hubungan dengan putranya pun bisa dibilang cukup dingin.
Chemistry dan dialog antar tokoh termasuk Man-soo dan Dong-won juga bisa dibilang lucu. Man-soo, muncul sebagai karakter tetangga yang aneh dan terkesan menyebalkan bagi Dong-won sejak kali pertama mereka bertemu.
Gestur dan ekspresinya begitu mendukung untuk membuat seseorang berpikir, “dia begitu menyebalkan dan aku tak ingin bertemu dengannya lagi”.
Sinkhole juga rupanya membuat para tokoh menunjukkan sisi berbeda mereka. Ada perubahan sikap mereka yang sebelumnya tak pernah ditampakkan, termasuk sisi manis hubungan ayah dan anak dan terkuaknya satu keinginan di balik hadirnya sebuah kursi goyang.
Seiring berjalannya cerita dan para karakter yang menyatu dengan sesama penyintas, akhirnya memunculkan tokoh kunci di antara mereka. Tak pernah ada yang menyangka akan mengalami masalah seperti ini. Hidup mereka terancam seketika dan tolong menolong jadi jalan keluar agar mereka bisa tetap hidup.
Mungkin menyebalkan bagi sebagian orang, tetapi kisah duka juga dihadirkan dalam “Sinkhole” ini. Ada kenyataan pahit menguras air mata semua orang khususnya seorang ibu yang menanti putranya dengan kondisi cemas.
“Sinkhole” tayang perdana di Korea Selatan pada 11 Agustus lalu dan memecahkan rekor tertinggi pada hari pemutaran perdananya dengan pendapatan kotor sekitar Rp16,6 miliar serta penjualan tiket sebanyak 147.000, melebihi "Escape From Mogadishu" dengan raihan penjualan tiket sekitar 127.000. Film ini juga diputar dalam Locarno Film Festival yang berlangsung di Swiss pada Agustus 2021.
Di Indonesia, film ini sempat tayang pada pembukaan acara Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2021 pada 27 Oktober lalu. Film dijadwalkan tayang kembali pada Minggu ini pukul 14.25 WIB di jaringan bioskop CGV Grand Indonesia, Jakarta dan Paris van Java, Bandung.