HARIAN MERAPI - Memproduksi suatu film dapat dijadikan sebagai sarana belajar serta bersyiar. Bahkan bisa juga sebagai sarana berkarya, apalagi film bisa memiliki nilai ekonomis tak terduga termasuk ketika diikutkan festival film dan juara.
Suatu hal yang layak mendapat apresiasi tinggi pula, para siswa MAN 4 Sleman yang terlibat dalam produksi film berjudul Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeblik bisa bekerja dengan baik secara tim serta berani berkarya dalam bentuk film bertema kepahlawanan dan perjuangan.
Hal demikian diungkap Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Drs H Suharto saat memberikan sambutan pemutaran perdana film Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeblik, baru-baru ini, di Gedung Sinema Universitas Amikom, Jogja.
Baca Juga: Film biografi Bruce Lee akan disutradarai Ang Lee, sang pemenang Oscar, ini perannya
Sedangkan Erik Hadi Saputra SKom MEng selaku Humas dan Kerja Sama Hubungan Internasional Universitas Amikom memberikan ucapan selamat kepada tim MAN 4 Sleman yang berhasil menyelesaikan pembuatan film Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeblik.
Menurutnya penayangan film karya siswa madrasah aliyah ini pertama dan satu-satunya di Indonesia yang digelar di Gedung Sinema Amikom. Lalu setelah penayangan dilanjutkan review oleh juri internasional dan sutradara profesional, Ariyanto Yuniawan.
“Ariyanto adalah sutradara film animasi berjudul The Battle of Surabaya. Selain itu sering menjadi juri film nasional dan internasional dan telah mendapatkan lebih dari 41 awards internasional,” terang Erik.
Sementara itu Ariyanto mengapresiasi film karya siswa MAN 4 Sleman tersebut. Ia menegaskan pula, jika tugas sutradara cukup berat yakni menyampaikan penceritaan (story telling).
“Di pundak sutradara pula film bisa bagus atau tidak, kru mengikuti arahan sutradara sebagai dalang, seperti halnya dalam seni wayang kulit,” paparnya.
Sutradara sebaiknya juga, ungkap Ariyanto, mengerti semua aspek perfilman, antara lain kamera, setting, lokasi, dan akting. Selain itu juga bertanggung jawab mengoreksi naskah dan dialog agar sesuai dengan penceritaan.
Baca Juga: Lewat gol bunuh diri, Arema FC menang 1-0 atas Persikabo 1973
“Lain halnya dengan tugas produser, misalnya bertanggung jawab mendukung pengelolaan SDM hingga pendanaan,” urai Ariyanto.
Sutradara film Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeublik, Muhammad Qolbuna Shofwan (siswa kelas XII Program Keagamaan MAN 4 Sleman) menjelaskan, film tersebut bisa diselesaikan dalam waktu 3 bulan.