“Din,” tanya Sri, yang hanya dijawab dengan tangisan, penuh ketakutan.
Sri mendekat, untuk melihat lebih jelas, telinga Dini, robek, akibat gigitan Dela, darah segar mengucur dari sana.
Ketegangan semakin memuncak, ketika Dini tiba-tiba berkata, “Sewu dinone cah ki, kari ngitung areng (Seribu harinya anak ini, tinggal menunggu bara api padam),”
Yang berarti, batas waktu 1.000 harinya Dela, bakal segera habis.
Sri merasa kata-kata itu adalah pesan, dari sosok Dela.*