"Dia kena (dampak) lebih dulu dan pulihnya paling belakangan. Musik rock enggak bisa nonton sambil duduk. Sekarang kan konser duduk. Teman-teman di Solo sudah mencoba Rock in Solo, penontonnya duduk dan menurut wartawan di sana rasanya janggal. Mereka cuma bisa ngangguk-ngangguk, sementara biasanya kan ada yang headbang segala macam," ujar Wendi, lalu menambahkan bahwa band Seringai yang dia kelola juga sudah dua tahun tak manggung karena pandemi.
Baca Juga: Jogja Darurat Klitih, Anak Nakal Menebar Teror di Mana-mana
Meski butuh waktu lama untuk pulih, Wendi percaya bahwa selama pandemi COVID-19 banyak musisi termasuk dari genre rock yang tetap membuat karya. Hanya saja, mereka belum bisa menampilkannya secara langsung di depan penonton.
Andi Rianto juga percaya bahwa musik rock akan tetap eksis di 2022, bahkan talenta-talenta baru di genre tersebut akan bermunculan.
"Musik rock pasti tetap akan ada pasarnya dan peminatnya, dan pasti akan lahir new act di genre itu," kata Andi.
"Menurut saya juga nanti pasti akan ada kayak resurrection atau kebangkitan dari grup-grup yang sudah lama eksis di bidang rock," imbuhnya.
Baca Juga: Jogja Darurat Klitih, Trending Topic di Twitter, Masyarakat Desak Pemerintah Beri Tindakan Tegas
Grup band mulai bangkit di tengah banyaknya solois
Di tahun depan, Wendi memprediksikan bahwa penyanyi solo akan semakin banyak. Hal tersebut karena penyanyi solo dinilai lebih mudah untuk menelurkan karya mereka.
"Asumsinya penyanyi solois akan banyak yang keluar, merilis karya single atau bahkan album di tahun depan, karena lebih simpel kan tentunya dibanding membentuk band," kata Wendi.
"Kalau band kan butuh proses, mereka cari personil, cocokin chemistry, bikin karya bareng. Jadi perlu tahapan cukup panjang. Kalau solo dia bisa nulis sendiri, bikin musiknya juga lebih gampang bisa menggunakan aplikasi, dan dirilis langsung untuk market digital. Jadi potensinya sangat besar," sambungnya.
Meski begitu, Wendi juga menilai bahwa band akan bangkit di tahun 2022. Pasalnya, di samping dampak negatif yang dirasakan selama pandemi COVID-19, dia mengatakan kondisi tersebut juga memberikan pengaruh yang positif di industri musik, di antaranya banyak band-band baru yang terbentuk.
Baca Juga: Demi Pulang ke Jogja, Zaskia Adya Mecca Rela Setir Mobil Delapan Jam
"Di Indonesia memang selalu memproduksi band-band baru yang lumayan besar dan bisa dibilang pandemi ini justru makin banyak band terbentuk. Kita punya program namanya Emerging Showcase, yang mengundang band-band baru untuk daftar dan kita kasih panggung. Yang daftar ada 80-120 band setiap bulan," ujar Wendi.
Menurut Wendi, permasalahan yang dialami oleh grup band di Indonesia saat ini adalah tidak bisa menggelar pertunjukan langsung di depan penonton karena pandemi membuat semua kegiatan masyarakat serba terbatas.