musik

Shaggydog Kolaborasi Spesial Hadirkan 'Di Sayidan' Versi Keroncong, Kreativitas di Tengah Pandemi

Selasa, 19 Oktober 2021 | 13:33 WIB
Kolaborasi Shaggydog, Kunto Aji, Iga Massardi dan Sal Priadi, dalam tayangan serial dokumenter "Collabonation Road to Unity - Bersatu untuk Bangkit". (ANTARA/Indosat Ooredoo)

 


JAKARTA, harianmerapi.com - Grup musik asal Jogja, Shaggydog kembali menyapa penggemarnya dengan menghadirkan versi terbaru dari lagu legendarisnya bertajuk "Di Sayidan".


Dalam versi terbarunya ini Shaggydog menggandeng Puspa Jelita, grup seniman orkes keroncong di Jogja yang juga menjadi karya produktif Lilik Sugiyarto, keyboardist Shaggydog.

Vokalis Shaggydog, Heru Wahyono dalam tayangan serial dokumenter "Collabonation Road to Unity - Bersatu untuk Bangkit" bersama Kunto Aji, Iga Massardi dan Sal Priadi, mengatakan lagu tersebut mulanya diciptakan di Sayidan, sebuah tempat para personel Shaggydog sering berkumpul bersama.

Baca Juga: Koruptor Bantuan Gempa Jogja Dibekuk Kejati Jabar, Buron Selama 8 Tahun

"Di Yogyakarta, para seniman tradisional merupakan kelompok yang sangat terdampak pandemi. Oleh karena itu, kami berharap dengan dibuatnya versi keroncong dari lagu ‘Di Sayidan’, kami dapat bersinergi untuk menciptakan sebuah karya dan juga energi baru sekaligus membantu para seniman tradisional yang ada di Jogja, khususnya seniman keroncong," kata Heru, dikutip dari keterangan pers, Selasa (19/10/2021).

Kunjungan Iga, Aji dan Sal dimulai dengan mendatangi Doggy House yang memajang berbagai karya perjalanan Shaggydog yang telah berkarya selama 24 tahun.

Berbagai penghargaan telah diraih oleh Shaggydog, namun bagi mereka menjadi sebuah band tidak melulu mengenai panggung pertunjukan.

Baca Juga: Gagal Kibarkan Bendera Merah Putih, PB PMII : Benahi Kementerian Pemuda dan Olahraga dan LADI

Heru mengatakan Shaggydog merasa pandemi menjadi momentum yang tepat untuk kembali melihat apa yang selama ini mereka kerjakan dan lakukan, serta belajar untuk "berhenti sejenak".

Ia juga mengatakan, Shaggydog selalu berusaha untuk bermusyawarah dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi, termasuk bagaimana mereka bersama-sama berusaha membantu orang-orang terdekatnya.

"Untuk membantu para crew, Shaggydog memberikan kesempatan pada mereka untuk melakukan konser virtual dengan membawakan lagu Shaggydog. Hasil dari penjualan tiket dari konser virtual tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh crew Shaggydog dan crew band lain di Yogyakarta," katanya.

Baca Juga: Jangan Sampai Libur Panjang Jadi Klaster Baru Covid-19, Ini yang Harus Diingatkan

Heru mengatakan, Shaggydog percaya bahwa mereka perlu dapat berkarya karena lagu yang diciptakan bisa menjadi banyak hal, tidak hanya mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat namun juga terus memberikan energi positif untuk dapat bersama-sama bangkit dari situasi ini.

"Shaggydog bukan hanya sebuah unit musikal, namun juga memiliki dampak sosial terhadap orang-orang di sekitarnya; melalui pembuatan label, merchandise, hingga menciptakan kolaborasi penampilan," kata Iga Massardi.

Halaman:

Tags

Terkini

Daftar Lengkap Pemenang Anugerah Musik Indonesia 2025

Kamis, 20 November 2025 | 06:30 WIB

Single 'Ego' Tandai 28 Tahun Padi Reborn

Minggu, 9 November 2025 | 20:30 WIB

Konser Suarasmara, Andien Bilang Sudah 80 Persen

Minggu, 2 November 2025 | 13:00 WIB