Nuansa ini yang ingin disampaikan melalui cerita di dalam SMONG Aceh agar masyarakat terutama generasi muda di kawasan Indonesia yang rawan gempa dan tsunami memiliki pemahaman untuk membangun kesiapsiagaan.
“Yang penting kedepannya, cerita-cerita tentang penyelamatan diri disosialisasikan di seluruh wilayah Indonesia yang rentan gempa," ujar Christine.
"Kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi, tetapi kalau ini disosialisasikan mereka bisa menyelamatkan diri dari bencana,” ujar Christine.
Dengan demikian ia berharap, film ini tak hanya berhenti diputar di JAFF 2024, melainkan dapat tersebar di berbagai instansi, utamanya sekolah-sekolah untuk mengedukasi dan mensosialisasikan penyelamatan diri dari bencana.
“Mudah-mudahan tidak hanya diputar di festival-festival. Harapannya, film ini dapat menggugah empati penonton dan mengubah tragedi menjadi narasi harapan dan kekuatan dalam rangka memperingati 20 tahun tsunami Aceh yang jatuh di 26 Desember 2024 ini,” tandasnya. *