WONOSARI (MERAPI)- Direktur Jenderal (Dirjen) Permasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, Irjen Pol Reynhard Saut Poltak Silitonga meresmikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul, Jumat (9/4) kemarin. Acara peresmian tersebut dihadiri Bupati Gunungkidul H Sunaryanta, Ketua DPRD Endah Subekti Kuntariningsih SE dan segenap anggota Forkopimda Gunungkidul.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Ade Agustina menyatakan Lapas Kelas II B ini juga dihuni terpidana mati kasus kepemilikan Heroin, Mary Jane warga Philipina.
Menurut Ade Agustina, kapasitas lapas ini sebanyak 250 orang dan saat ini dihuni sebanyak 88 warga binaan. Gedung permasyarakatan ini dilengkapi dengan CCTV dan 71 petugas yang menjaga pengamanan. Adapun warga binaan selama ini mendapatkan pelatihan dan pendampingan keterampilan seperti salon, kerajinan, jahit, catering, dan lainnya. Sehingga mereka setelah keluar memiliki keahlian untuk mencari pekerjaan yang layak. Proses untuk pembuatan kerajinan warga binaan dilakukan dengan para pengusaha profesional sebagai mitra. Misalnya saja kerajinan batik tulis yang bekerjasama dengan Batik Arimbi Kraton Yogyakarta. ”Batik tulis buatan Mary Jane terpidana mati kepemilikan heroin bahkan bisa laku sampai sekitar Rp 6 juta satu lembarnya,” imbuhnya.
Irjen Pol Reynhard Saut Poltak Silitonga mengapresiasi pendampingan yang dilakukan oleh para petugas yang berada di Lapas karena selama menjadi warga binaan, mereka mampu berkarya. Sejumlah karya seperti hasil batik dan juga kerajinan tangan seringkali digunakan untuk menerima kunjungan para pejabat Kemenkum HAM dan juga tamu dari negara lain. Menurut Reynhard, mereka mampu berkreasi dan melakukan pelatihan-pelatihan suatu produksi seperti batik, handicraft dan juga makanan yang layak dijual. Harapannya ke depan setelah mereka keluar dari lapas bisa berasimilasi dengan masyarakat. “Harapannya mereka bisa menyadari dan tidak mengulangi perbuatannya dan bisa kembali ke masyarakat untuk membangun bangsa dan negara,” tandasnya.(Pur)