UMBULHARJO (MERAPI)- Para pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta dan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro didata untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Para pedagang menjadi salah satu kelompok sasaran program vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Tapi sebagian PKL di Malioboro menolak divaksin dan tidak menyerahkan data diri.
Koordinator Paguyuban PKL Tridharma Malioboro Nuryadi mengatakan mendapatkan instruksi mengumpulkan kartu keluarga (C 1) para PKL di Malioboro untuk pendataan vaksinasi Covid-19. Hal itu diakuinya berdasarkan hasil rapat di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta yang juga mengampu kawasan Malioboro.
“Sebagian PKL ada yang menolak divaksin dan tidak mengumpulkan kartu C 1. Katanya takut,” kata Nuryadi, Kamis (18/2).
Dia menyebut sampai kemarin sudah ada sekitar 400 PKL Tridharma yang telah mengumpulkan kartu keluarga untuk pendataan vaksinasi Covid-19. Para PKL yang menyerahkan kartu keluarga itu tidak keberatan untuk divaksin Covid-19. Mereka menyambut baik para PKL bisa mendapat prioritas divaksin Covid-19 pada tahap kedua. “Kami menyambut baik para pedagang diberikan prioritas untuk divaksin Covid-19 lebih dahulu,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwisutono menyatakan sudah menyerahkan data pedagang di 30 pasar tradisional di Kota Yogyakarta kepada Satgas Penanganan Covid-19 setempat dan Kementerian Perdagangan. Total ada sekitar 17.000 pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang terdata di Dinas Perdagangan.
“Kami sudah dimintai data pedagang pasar. Kementerian Perdagangan juga meminta data karyawan yang bekerja di pusat perbelanjaan modern juga. Untuk pasar tradisional yang jadi prioritas Pasar Beringharjo karena banyak pembeli dari luar kota,” terang Yunianto.
Secara terpisah Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan, vaksinasi Covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Kota Yogyakarta diperkirakan selesai akhir Februari 2021. Setelah itu vaksinasi Covid-19 tahap kedua menyasar lanjut usia, petugas pelayan publik seperti PNS, TNI, Polri dan masyarakat yang melayani langsung misal pedagang pasar.
“Kami sedang siapkan pelaksanaannya. Termasuk mereka yang melayani langsung di masyarakat. Bahkan teman-teman pedagang di Malioboro dan Pasar Beringharjo akan menjadi prioritas kami untuk vaksinasi. Ini sedang menunggu vaksin yang datang secara bergelombang,” tandas Heroe.
Sementara itu Pemda DIY melaporkan penambahan 255 kasus positif Covid-19, Kamis (18/2) sehingga total kasus terkonfirmasi positif menjadi 25.817 kasus.
Juru bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan distribusi kasus positif meliputi 32 warga Kota Yogyakarta, 61 warga Bantul, 35 warga Kulonprogo, 57 warga Gunungkidul, dan 70 warga Sleman.
"Rincian riwayat kasus terdiri dari 48 kasus periksa mandiri, 1 kasus screening pasien, 1 kasus perjalanan luar daerah, 156 kasus hasil tracing kasus sebelumnya, dan 49 kasus belum ada info," ujarnya.
Sementara, penambahan kasus sembuh sebanyak 118 kasus, sehingga total kasus sembuh menjadi 19.458 kasus, terdiri dari 43 warga Kota Yogyakarta, 1 warga Bantul, 3 warga Gunungkidul, dan 71 warga Sleman.
"Penambahan kasus meninggal sebanyak 10 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 619 kasus," imbuhnya.(Tri/C-4)