YOGYA (MERAPI)- Dinas Kesehatan DIY menyatakan lonjakan kasus positif Covid-19 di Yogyakarta terjadi dalam beberapa hari terakhir. Bahkan diprediksi akan terjadi peningkatan kasus pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Dilaporkan pada Minggu (27/12) terdapat penambahan 183 kasus positif, sehingga total kasus positif Covid-19 di Yogyakarta menjadi sebanyak 11.110 kasus.
"Melihat tren kasus tersebut, kami perkirakan akan terjadi lonjakan kasus pasca masa liburan Natal dan tahun baru. Untuk itu, kami dari Dinas Kesehatan DIY bersama RSUP Dr Sardjito telah mempersiapkan langkah-langkah penanganan dan antisipasi terjadinya lonjakan kasus pada awal Januari 2021," ungkap Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (26/12).
Pembajun menyebut sejumlah strategi telah disiapkan untuk mengantisipasi lokjakan kasus. Di antaranya penambahan fasilitas kesehatan meliputi penambahan tempat tidur, jumlah ventilator, tenaga relawan medis, dan ketersediaan obat. Upaya tracing dan testing juga diperkuat.
"Upaya testing di DIY telah jauh melampaui standar 1:1000 perminggu sebagai gambaran kinerja testing," katanya.
Dikatakan, upaya eskalasi ruang covid-19 juga dilakukan, dari 56 tempat tidur yang saat ini ada, menjadi 74 tempat tidur. Sejumlah 8 tempat tidur didedikasikan untuk penambahan ruang isolasi Critical Care, dan 10 tempat tidur untuk penambahan di ruang non critical.
"Pihak rumah sakit akan melakukan perawatan untuk kasus sedang dan berat sementara kasus tanpa gejala atau ringan diupayakan isolasi mandiri atau ke shelter," ujarnya. Pembajun mengatakan pihaknya mendorong gugus tugas kabupaten/kota untuk menambah kapasitas tempat isolasi. Selain itu juga mendorong masyarakat, perguruan tinggi, pesantren, hotel, penginapan dan berbagai mitra untuk memfasilitasi isolasi mandiri.
"Pengaturan jam kerja tenaga kesehatan juga disiapkan dengan mekanisme 4 shift, tambahan asupan gizi, maupun persiapan rumah singgah," imbuhnya.
Adapun obat dan alat kesehatan disiapkan dengan memprediksi ketersediaan sampai bulan april 2021 terpenuhi. Termasuk kesiapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang melayani pasien.
"Kami juga selalu melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan instansi/organisasi lintas sektor, baik di pusat maupun daerah, pihak swasta, tokoh masyarakat, dan media (pentahelix). Kerja sama ini dilakukan tidak hanya pada upaya 3T, tetapi juga dalam penegakkan disiplin penerapan protokol kesehatan," jelasnya.
Dengan memperhatikan situasi kasus saat ini dan mendatang, serta kondisi di fasilitas pelayanan kesehatan, pihaknya mengajak peran serta masyarakat sebagai garda terdepan dalam pencegahan Covid-19. Pembajun mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai sabun.
"Khusus pada masa liburan Natal dan tahun baru saat ini, sebaiknya tetap di rumah saja dan tidak bepergian ke luar kota atau tempat-tempat umum jika tidak mendesak," katanya.
Sementara itu dilaporkan rincian kasua positif covid-19, Minggu (27/12) terdiri dari 30 kasus warga Kota Yogyakarta, 73 kasus warga Bantul, lima kasus warga Kulonprogo, 34 kasus warga Gunungkidul, dan 41 kasus warga Sleman.
"Distribusi kasus terdiri dari 40 kasus periksa mandiri, 96 kasus hasil tracing kasus sebelumnya, satu kasus kontak positif luar Yogyakarta, lima kasus screening karyawan kesehatan, dan 41 kasus belum ada info," jelas Juru bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih.
Dilaporkan jumlah kasus sembuh sebanyak 149 kasus sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 7.316 kasus dan tiga kasus meninggal sehingga total kasus meninggal menjadi sebanyak 235 kasus.
"Tiga kasus meninggal yakni kasus 8.297, perempuan 71 tahun warga Kota Yogyakarta, kasus 8.662, perempuan 62 tahun warga Kota Yogyakarta, dan kasus 9.412, laki-laki usia 49 tahun warga Sleman," jelasnya.(C-4).