KOTA YOGYA PALING TERDAMPAK PENUTUPAN TPST PIYUNGAN-Sampah Kian Menumpuk di Mana-mana

photo author
- Selasa, 22 Desember 2020 | 09:24 WIB
21sampah
21sampah


KOTAGEDE (MERAPI)-Sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Yogyakarta kian menumpuk dan menimbulkan bau. Kondisi itu adalah dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan di Kabupaten Bantul sejak Jumat (18/12) setelah diblokir warga. Sampai kemarin tumpukan sampah belum bisa dibuang karene TPST Piyungan belum dibuka.
“Sejak Jumat (18/12) sudah tidak bisa membuang sampah. Hari ini (kemarin) juga belum bisa membuang. Itu sampah di truk sudah sejak Jumat,” kata Pengawas TPS depo sampah wilayah Kotagede, Ndaru Nugroho, kepada harianmerapi di depo Lapangan Karang, Senin (21/12).
Pihaknya memperkirakan untuk mengangkut tumpukan sampah di depo Lapangan Karang itu bisa mencapai sekitar 8 kali truk pengangkutan. Dalam kondisi normal, bisa mengangkut sampah 2 sampai 3 kali truk/hari ke TPST Piyungan. Pembuangan sampah di depo itu juga sudah dibatasi karena sudah penuh.

“Pembuangan sampah dari warga misalnya yang naik motor masih boleh. Kami minta buangnya jangan sampai ke jalan. Tapi untuk penggerobak sampah kami tolak dulu. Kondisinya sudah bau dan sudah disemprot disinfektan hari ini (kemarin),” paparnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Haryoko mengatakan dengan penutupan TPST Piyungan, pembuangan sementara sampah di Kota Yogya, paling terdampak. Pasalnya 60 persen sampah yang dibuang ke TPST Piyungan dari Kota Yogyakarta. Produksi sampah di Kota Yogyakarta sekitar 360 ton/hari dari kegiatan masyarakat seperti pasar dan sampah rumah tangga. Volume sampah terkurangi sekitar 15 persen dari pemulung dan 2 persen dari bank sampah.
“Jadi yang mengalami dampak di Yogya. Jumlah TPS di Yogya juga terbatas karena banyak warga yang minta ditutup. Kami sudah mengimbau masyarakat untuk menahan sampahnya di rumah dulu. Kami juga lakukan penyemprotan ke TPS-TPTS untuk mengurangi potensi sebaran penyakit,” terang Haryoko.
Dia menyebut Total ada 140 TPS di Kota Yogyakarta tapi hanya sekitar 70 TPS yang mampu menampung banyak. Sedangkan armada pengangkut sampah ada 28 trup dumpk truck dan 5 unit compactor.

Dia menjelaskan penumpukan sampah di Yogya adalah akibat penutupan TPST Piyungan oleh warga sekitar karena merasa terganggu akibat operasional TPST yang tidak maksimal. Sudah ada dialog dengan warga sekitar terkait penutupan itu dan kesepakatannya pengelola TPST Piyungan dalam hal ini DLH dan Kehutanan DIY, melakukan perbaikan dalam waktu 2-3 hari. Informasi dari DLH DIY, lanjutnya, pada Selasa (22/12) akan dilakukan pembukaan TPST Piyungan.
“Untuk mengangkut tumpukan sampah di TPS-TPS butuh waktu dua hari. Tapi untuk menormalkan kembali pembuangan sampah butuh seminggu. Karena setelah mengangkut tumpukan di depo, sampah yang masih ditahan di rumah warga akan dibuang di hari kedua atau ketiga setelah TPST Piyungan dibuka,” ucapnya.(Tri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X