UMBULHARJO (MERAPI)- Warga Kota Yogyakarta diminta menahan sampah di rumah atau menunda pembuangan ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Pasalnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Piyungan Kabupaten Bantul tutup terhitung mulai Rabu (8/4) lantaran alat berat rusak.
“Kami minta masyarakat untuk menahan atau menyimpan dulu sampahnya di rumah karena ada penutupan TPA Piyungan. Para penggerobak sampah kami harap juga menahan untuk tidak membuang dulu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Suyana, Rabu (8/4).
Dia menyatakan, informasi penutupan TPA Piyungan itu baru didapatkan Rabu (8/4) saat beberapa truk sampah DLH Kota Yogyakarta sudah tiba di lokasi TPA. Tapi truk sampah yang datang awal di pagi hari kemarin sempat diperbolehkan membuang di TPA Piyungan.
“Dari informasi, pengelola TPA minta tutup tiga hari karena alat berat rusak dan tanah urug tidak ada. Akibatnya tidak bisa mendorong sampah,” tambahnya.
Pihaknya berharap pengelola TPA Piyungan bisa segera menyelesaikan permasalahan sehingga penutupan tidak sampai berhari-hari. Truk-truk sampah milik DLH Kota Yogyakarta dan TPS atau depo sampah kini masih ada sampah buangan Selasa (7/4) yang tidak bisa diangkut ke TPA Piyugan.
“Pekan lalu volume sampah di depo sempat turun. Tapi Senin pekan ini volume sampah di depo kembali normal. Tahun lalu penutupan sampah juga terjadi hampir seminggu, jangan sampai itu terjadi,” terang Suyana.
DLH Kota Yogyakarta mencatat volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan berkisar 250- 260 ton/hari. Dalam sehari rata-rata ada 80 kali perjalanan truk pengangkutan sampah ke TPA Piyungan. Sedangkan di Kota Yogyakarta kini ada sekitar 140 TPS.
Dari pantauan <I>Merapi<P> di beberapa depo belum terjadi penumpukan sampah yang melebihi kapasitas. Tapi sebagian truk sampah yang tidak bisa membuang ke TPA Piyungan, terparkir di depo.
“Sebenarnya tidak boleh buang, tapi karena sudah terlanjur masuk akhirnya diperbolehkan buang pukul 07.10 WIB. Ada sekitar delapan truk yang akhirnya boleh buang. Setelah itu pukul 07. 30 wib ditutup, tidak bisa buang lagi,” papar Tejo, salah satu sopir truk sampah DLH Kota Yogyakarta dari depo di Jalan Kebun Raya, Rejowinangun.
Menurutnya pembuangan sampah di TPA Piyungan kemarin tidak dilakukan di area landasan buang. Alasannya karena area landasan buang sudah penuh dan alat berat tidak boleh menginjak jalan warga. Informasi yang diterimanya penutupan TPA Piyungan bisa seminggu. Dengan kondisi itu, penggerobak sampah dibatasi sehari dua kali sampai depo Rejowinangaun penuh.(Tri)