KEBUMEN (MERAPI) - Empat remaja yang terseret ombak Pantai Petanahan, sudah ditemukan semua. Keempatnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban yang terakhir ditemukan, Saeful Arifin (21), yang ditemukan di Pantai Plered Panjatan Kulonprogo DIY, Rabu (19/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Betul, semua korban sudah ditemukan. Korban terakhir ditemukan di Kulonprogo, dan sudah dibawa ke Kebumen untuk diserahkan ke pihak keluarga di Desa Grujugan, Kecamatan Petanahan," jelas Koordinator Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Heri Purwoto.
Diungkapkan, penemuan mayat Saeful berawal ketika terlihat mengapung di pantai oleh seorang pemancing warga Plered. Mayat yang akhirnya menepi, kemudian diberi patok agar tidak terseret ombak. Penemuan mayat kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.
"Mayat dievakuasi anggota PMI Kulonprogo untuk dikirim ke RSUD Kulonprogo. Hasil identifikasi, dipastikan Saeful Arifin. Pihak keluarga yang ke Kulonprogo bersama Tim SAR dari Kebumen, juga memastikan jika mayat yang ditemukan di Pantai Plered adalah Saeful Arifin," ungkap Heri.
Seperti pernah diberitakan, 4 remaja Desa Grujugan, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, hilang terseret ombak Pantai Petanahan, Minggu (16/12) sekitar pukul 07.30 WIB. Upaya pencarian korban melibatkan Tim SAR gabungan dengan puluhan personel. Dua korban yakni Didik Siswanto (19) dan Kaka Setiyawan (15), ditemukan Senin (17/12) siang, disusul Tri Wahyudi (25) yang ditemukan malam harinya sekitar pukul 23.30.
Didik ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB di lokasi yang jaraknya sekitar 1 kilometer arah barat dari tempat kejadian. Sedangkan Kaka Setiyawan ditemukan sekitar 700 meter arah barat tempat kejadian pada sekitar pukul 11.55 WIB. Demikian pula Triwahyudi, ditemukan di sebelah barat lokasi tenggelam masuk wilayah Desa Karangreja, Kecamatan Petanahan. (Skm)
