SEMARANG (MERAPI) - Aksi kekerasan melibatkan sekelompok pemuda terhadap seorang wanita terjadi Minggu (16/12) dini hari di jalan Anggrek 5, Kelurahan Pekunden Semarang Tengah. Korban Yuliani (39) yang mengalami patah tulang tidak terima dan setelah dua hari menjalani rawat inap di rumah sakit, Selasa(18/12) mengadu kepada aparat Poksek Semarang Tengah.
"Saya dikeroyok sekitar 10 orang. Saya terkapar jatuh pingsan dan baru sadar setelah berada di rumah sakit dengan luka salah satunya tulang bahu retak", kisah Yuliani, ibu seorang anak di sela-sela mengadu di Polsek Semarang.
Sebenarnya juga ada korban lain, namun sebagian korban akibat aksi pengeroyokan melibatkan orang-orang tidak dikenal itu tidak mengalami luka separah Ny Yuliani. Mereka hanya pusing dan tidak melapor.
"Warga saya malam-malam mendengar suara gaduh banyak yang kemudian ke luar rumah. Tapi kemunculan warga justru diserang sekelompok orang tidak dikenal. Di antara pelaku tercium bau alkohol", jelas Ketua RW 5 Kelurahan Pekubden Djuadji.
Korban Yuliani yang tengah tidur terbangun karena di depan rumahnya yang juga kos-kosan terdengar suara gaduh. Sekelompok pemuda berteriak.
Yuliani bergegas keluar. Wanita setengah baya itu terkejut melihat warung depan rumah yang dipakai berjualan sudah dalam keadaan berantakan dan acak-acakan akibat ulah sekelompok pemuda.
"Saya tanya ke salah satu pemuda yang ngobrak-abrik itu, ada apa? Ada yang jawab sedang nyari orang sembunyi di dalam kosan saya. Saya bilang kosan tidak ada orang," kisah Yuliani sedih.
Namun, jawaban Yuliani tidak membuat mereka puas. Sebaliknya, Yuliani justru dituduh menyembunyikan seseorang yang dicari belasan pemuda itu.
Para pengerusak yang diduga terpengaruh minuman keras kembali beraksi.