-
(Merapi-Istimewa) YOGYA (MERAPI)- Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta mendesak Satpol PP Kota Yogyakarta bersikap tegas terhadap juru parkir yang melakukan pungutan liar (pungli) di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS). Pungli tersebut sangat meresahkan pengunjung. Selain itu, penarikan tarif parkir di luar ketentuan Perda, jelas-jelas masuk kategori pelanggaran. "Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait pungli juru parkir di PMPS. Pengunjung ditarik parkir dengan jumlah dua kali lipat lebih dari ketentuan Perda," ujar Baharuddin Kamba, anggota Forpi Kota Yogyakarta Bidang Pemantauan dan Investigasi kepada wartawan, Kamis (1/11). Disebutkan, pengunjung ditarik tarif parkir tidak sesuai aturan yang berlaku yakni Rp 5 ribu. Padahal belum ada pembukaan PMPS. Karena pembukaan PMPS baru dimulai Jumat 2 November 2018. Untuk itu kasus keluhan tarif parkir PMPS yang sering terjadi dari tahun ke tahun harus ditangani. Pungutan tarif di luar aturan harus diberantas. Pungli parkir PMPS, kata Baharuddin, ibarat penyakit tahunan yang tidak pernah disembuhkan. Menurutnya, tarif parkir di luar aturan setiap PMPS menjadi buah simalaka. Karena di satu sisi jika diterapkan sesuai aturan, maka yang selalu jadi alasan petugas parkir adalah setoran yang minim, tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Namun di sisi lain, makin sempitnya lahan parkir juga menjadi penyebab tarif parkir di luar ketentuan. "Tetapi alangkah baiknya bila petugas parkir tidak menerapkan aji mumpung dan Pemkot Yogyakarta dapat mencari solusi bersama atas persoalan tarif parkir setiap PPMS." harap Baharuddin. (C-5)
