<B>KALASAN (MERAPI)-<P> Jenazah dua orang terduga teroris yang ditembak mati oleh Tim Densus 88 di Jalan Kaliurang KM 10 Gondangan Sardonoharjo Ngaglik, Sleman telah diambil pihak keluarganya, Selasa (17/7) sore. Jasad kedua pelaku kemudian dimakamkan di tempat yang sama, yakni pemakaman Polokarto, Sukoharjo. Tak ada komentar yang keluar dari anggota keluarga terduga teroris. Dua jenazah itu lebih dulu dilihat oleh keluarganya di ruang jenazah RS Bhayangkara Polda DIY. Setelah dilihat, jenazah yang ditempatkan di peti dipindahkan ke mobil ambulans yang sudah disiapkan di halaman RS Bhayangkara. Kedua jenazah langsung dibawa dengan mobil ambulans menuju tempat pemakaman di Polokarto Sukoharjo Jawa Tengah. Dengan pengawalan ketat, satu mobil ambulans meninggalkan RS Bhayangkara pada pukul 17.30 WIB. Sementara itu keluarga terduga teroris yang mendatangi RS Bhayangkara Polda DIY, tidak mau dimintai komentarnya. Mereka yang mengenakan masker begegas masuk ambulans dan mobil pribadi meninggalkan RS Bhayangkara. "Tidak, tidak," ucap salah seorang anggota keluarga jenazah sambil meninggalkan lokasi. Dari informasi yang diperoleh, kedua jenazah yang diserahkan ke keluarga guna dimakamkan itu yakni ST dan AS. Keduanya terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan terhadap petugas saat akan dilakukan penangkapan di Jalan Kaliurang. Keduanya juga melukai anggota Densus 88 Mabes Polri menggunakan senjata tajam. Kedua jenazah yang diserahkan RS Bhayangka itu, dibawa ke Polokarto Sukoharjo guna dimakamkan. "Jenazah dibawa ke Polokarto dan langsung dimakamkan," kata seorang petugas ruang jenazah RS Bhayangkara yang menolak disebutkan namanya. Petugas tersebut tak memberikan penjelasan detail alasan kedua jenazah itu dibawa ke Polokarto, bukan ke tempat asal masing-masing. Seperti diberitakan, tiga orang teroris ditembak mati petugas Densus 88 Mabes Polri dalam penyergapan di Jalan Kaliurang KM 10 Gondangan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (14/7) petang. Polisi melakukan tindakan tegas setelah para teroris menyerang anggota Densus, membajak truk hingga menyandera warga saat hendak disergap. Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemudian mengatakan jika tiga terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 Antiteror di kawasan Jalan Kaliurang KM 10 Gondangan Sardonoharjo Ngaglik, Sleman adalah anggota jaringan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK). "Kalau yang di Yogya itu (kelompok) JAK," kata Jenderal Tito, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7). Ia menambahkan kelompok JAK berbeda dengan kelompok pelaku teror yang sering berulah di Indonesia, Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Namun JAK merupakan loyalis kelompok JAD serta pro-ISIS. (Shn)