-
Warga saat menggelar aksi menuntut Kades Bleberan mundur.(Merapi-Bambang Purwanto)
WONOSARI (MERAPI)- Sedikitnya 150 warga Desa Bleberan, Playen, Gunungkidul menggelar demo mengatasnamakan Forum Peduli Moral menuntut mundur oknum Kepala Desa (Kases) Supraptono, karena dituduh telah melakukan tindakan amoral, yakni dugaan perselingkuhan dengan seorang janda warga Wonosari yang berakhir dengan penggerebekan warga. Aksi berjalan tertib dan mendapatkan pengawalan ketat Polres Gunungkidul.
Koordinator aksi Supriyatno menyatakan, perbuatan oknum Kades Supraptono telah merusak moral dan mencederai rakyat Bleberan yang dikenal religius. Massa menyampaikan aspirasi dengan membawa spanduk bertuliskan agar Kades Bleberan mundur, dan hal itu menjadi satu-satunya tuntutan harga mati.
Muspika Playen yang dipimpin Camat Playen M Setiawan Indriyanto SH MSi semula menawarkan agar peserta aksi masuk ke dalam balai desa dan akan ditemui Kades Supraptono, namun massa menolaknya dan meminta agar kades memberikan jawaban di depan massa di halaman balai desa.
Setelah mediasi tidak berhasil, maka Kades Supraptono memberikan jawaban yang intinya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Desa Bleberan atas peristiwa yang menimpanya. Supraptono mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan sudah diproses oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD setempat. “Kami minta agar masyarakat menghormati proses yang telah dilakukan oleh BPD,” katanya.
Ketua BPD Desa Bleberan Kartono yang ditemui terpisah menyatakan, pihaknya telah memproses apa yang dialami Kades Supraptono dan sudah dilaporkan ke Bupati Gunungkidul. Secara kronologis, Kartono menjelaskan bahwa BPD diundang pihak Pemerintah Desa Bleberan dan keluarga Kades, tentang peristiwa yang dialami Supraptono pada 3 Maret 2018. BPD juga telah mengkaji dengan menemui berbagai pihak yang menjadi saksi termasuk di Polsek Kota Wonosari.
Dari hasil kajian dan koordinasi baik dengan pemerintah desa dan Muspika Playen, BPD telah membuat laporan kepada Bupati Gunungkidul untuk ditindaklanjuti dan hingga kini masih menunggu jawaban dari bupati. Atas jawaban itu Koordinatior Aksi Supriyanto yang ditemui usai aksi, menyatakan tidak puas atas jawaban Kades Bleberan dan masyarakat tetap mununtut mundur dari jabatannya. Jika tidak segera mundur, maka mengancam akan melakukan aksi dengan maasa yang lebih besar lagi.
Peristiwa ini dipicu oleh peristiwa Kades Supraptono yang diduga telah melakukan perselingkuhan dengan seorang janda di Dusun Kepil, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari. Oleh pemuda setempat pasangan bukan suami isteri ini digerebek dan dibawa sampai ke Polsek Wonosari. Namun kasus ini dikembalikan kepada kedua belah pihak dan keluarganya. Masyarakat Desa Bleberan tidak terima dengan ulah kadesnya yang telah mencemari Desa Bleberan.(Pur)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi