BANTUL,harianmerapi.com- perahu jukung Putra Bahari milik nelayan Pantai Kuwaru, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan Bantul terbelah dua bagian setelah dihantam gelombang tinggi di perairan setempat, Kamis (24/3/2022).
Juru mudi perahu atau tekong Ponijo dan Anak Buah Kapal (ABK), Juhar Arisman selamat dalam peristiwa mengerikan tersebut.
Namun demikian, kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah. Karena alat tangkap rusak sementara mesin perahu masih bisa diselamatkan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bantul, Suyanto mengatakan, setelah sepekan lebih nelayan libur akibat gelombang dan angin kencang, Kamis pagi itu dua nelayan warga Srandakan Bantul tersebut bermaksud mencari peruntungan dengan turun ke laut. Mereka sudah mempersiapkan semua peralatan dan berharap kondisi cuaca mendukung.
"Satu pekan ini nelayan memang tidak berani turun karena gelombang dan hembusan angin sangat kencang. Baru hari ini turun ke laut dengan harapan dapat bawal dan layur. Keduanya mengalami peristiwa di luar prediksi," ujar Suyanto.
Sebelum musibah terjadi, kata Suyanto, perahu sebenarnya telah meninggalkan tepi pantai dan berhasil melewati ombak.
Baca Juga: Kasus Doni Salmanan, Musisi Alffy Rev Diperiksa Penyidik Dittipidsiber Bareskrim Polri sebagai Saksi
Namun karena mesin terkena buih, menyebabkan mesin selip. Dampaknya kecepatan perahu menurun sehingga tidak bisa menghindari ombak. Perahu pun terhantam ombak dengan keras.
"Begitu laju perahu melambat praktis tidak bisa menghindari ombak dan air langsung masuk. Tetapi mesin tidak mati saat itu," ujarnya.
Dengan jarak 50 meter dari tepi pantai, jelas Suyanto, perahu terus dihajar gelombang hingga pada akhirnya terbalik dan sampai tepi.
"Pada saat perahu sudah kandas di tepi pantai yang dangkal kemudian dihamtam gelombang hingga tebelah jadi dua," ujar Suyanto.
Baca Juga: Justin Bieber akan Sapa Penggemarnya di Indonesia, Konser Digelar 3 November di Stadion Madya GBK
Dalam kondisi serba sulit, tekong dan ABK terus berjuang mencari selamat. Mereka pun berenang berusaha meraih lokasi yang aman hingga berhasil menuju pantai.
Usai kejadian ini, korban pun kemudian memina bantuan kepada rekan sesama nelayan kemudian melapor ke polisi. Perahu mereka pun dievakuasi dan mesin masih bisa diselamatkan.*