peristiwa

Pandemi Corona Waktu Paling Tepat Investasi Properti

Rabu, 23 Desember 2020 | 08:11 WIB
22properti

SLEMAN (MERAPI)-Pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga akhir 2020 ini menimbulkan berbagai dampak terhadap sektor perekonomian masyarakat. Meski demikian, sejumlah pihak menyebut investasi bidang properti akan berperan menumbuhkan perekonomian Indonesia.
Selama ini sektor properti terkena dampak cukup signifikan di saat awal pademi. Namun optimisme akan bangkitnya pasar properti di masa pandemi Covid-19 muncul dari keyakinan dan analisis pelaku pasar properti bahwa masa pandemi ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di dunia properti.
Untuk itu, DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY bekerja sama dengan PT Mavindo Pratama menggelar pameran properti "Amazing Property Expo 2020" di Plaza Ambarukmo Yogyakarta pada 16-27 Desember 2020. Pameran ini dipersembahkan secara khusus bagi masyarakat sebagai tindak lanjut
dari bentuk kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan properti.

"Event pameran Amazing Property Expo 2020 merupakan agenda tahunan DPD REI DIY dilaksanakan sebagai wujud terima kasih bagi masyarakat yang selama ini telah memperpercayakan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal dan instrumen investasinya kepada produk properti anggota REI," ujar Rama Adyaksa Pradipta ST MT, Ketua DPD REI DIY dalam keterangan persnya, Selasa (22/12).
Dalam pameran tersebut menampilkan produk 25 pengembang anggota DPD REI DIY berupa rumah hunian, apartemen, perkantoran hingga ruang niaga. Pameran tersebut menampilkan 5 stand perbankan dan 7 interior pendukung perumahan dengan menerapkan standar protokol kesehatan di setiap booth.
Dengan mempertemukan pengembang dan pembeli secara langsung tanpa mengesampingkan protokol kesehatan, diharapkan event ini dapat mempermudah masyarakat untuk menemukan properti sesuai dengan kebutuhannya. Amazing Property Expo tahun 2020 ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat di sektor properti di tengah isu pemberitaan media terkait krisis global sebagai akibat dari pandemi Covid-19.

"Masyarakat tidak perlu takut untuk bertransaksi di sektor properti saat ini baik sebagai pemenuhan kebutuhan tempat tinggal ataupun sebagai instrumen investasi. Justru inilah waktu yang tepat untuk melakukan pembelian properti. Dengan membeli properti saat ini ada dua keuntungan yaitu apresiasi investasi di waktu yang akan datang dan berperan serta
memulihkan perekonomian Indonesia yang masih perlu didorong investasi atau belanja sektor riil termasuk properti di dalamnya," tegas Rama.
Diketahui, sektor properti pada kuartal II tahun 2020 masih menyumbang pertumbuhan positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 2,30%. Hal ini mengindikasikan bisnis properti masih menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional dalam masa krisis seperti saat ini.
Peran strategis sektor properti bagi perekonomian Indonesia memiliki multiplier effect bagi lebih dari 170 subsektor industri padat karya di bawahnya, termasuk pertumbuhan industri hulu (semen, furniture, consumer goods) dan juga mendorong pertumbuhan industri baru (termasuk industri kreatif arsitektur, 3D modelling, desain interior, desain landscape) dengan pasar domestik dan internasional.

Peluang pertumbuhan properti semakin meningkat masih besar dengan adanya stimulus sektor perumahan berupa peningkatan alokasi KPR Subsidi Rp 1,5 triliun maupun bantuan likuiditas pemerintah melaui penyaluran
kredit untuk meningkatkan sektor riil melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pertumbuhan sektor properti ini akan dapat dicapai jika kolaborasi produktif antara pemerintah, perbankan dan pengembang dapat terus dilakukan.
Berbagai upaya pemerintah dalam pemulihan perekonomian nasional memerlukan sinergi para stakeholder di sektor properti, REI termasuk di dalamnya. Dengan 6.200 anggota dan 5.577 di antaranya adalah pengembang perumahan bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), REI memiliki peran dalam pemenuhan program pemerintah untuk menyediakan rumah yang layak bagi masyarakat melalui Program 1 Juta Rumah.

Sampai saat ini, ujar Rama, REI menyumbang kontribusi penyediaan rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan jumlah rata-rata 250.000 – 300.000 per tahun, penyediaan infrastruktur dengan prosentasi 40% Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU) dari total pembangunan lahan, penerimaan pajak 30% - 70% dari transaksi, penyerapan tenaga kerja hingga peningkatan PAD di berbagai wilayah di Indonesia.(Usa)

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB