peristiwa

TUNTUT JALUR KHUSUS TRUK UNTUK BONGKAR SAMPAH-Warga Blokade Jalan Masuk TPST Piyungan

Sabtu, 19 Desember 2020 | 09:25 WIB
18piyungan

PIYUNGAN (MERAPI)-Gejolak warga di sekitar Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan kembali terjadi. Pada Jumat (18/12) pagi, warga memblokade jalan dan melarang armada melakukan bongkar sampah. Aksi tersebut sebagai buntut kekecewaan warga lantaran akses jalan yang biasa dilalui warga jadi satu dengan truk sampah.
"Sejak musim penghujan ini antrean armada pengangkut sampah bisa mencapai 1 kilometer dan bongkar sampah hanya bisa dilakukan di dermaga atas. Itu saja tidak bisa masuk ke tengah," ujar Koordinator Pemulung TPST Piyungan yang tergabung dalam wadah Mardiko, Maryono kepada wartawan di lokasi kejadian.

Selama ini, ujar dia, warga sudah berulang kali mengusulkan agar dibuat akses jalan ke tengah area TPST Piyungan. Sehingga armada bisa masuk ke tengah dan tidak mengganggu jalan masyarakat. Tetapi kenyataannya sampai kemarin bongkar muat sampah hanya dilakukan di tepi jalan, padahal akses tersebut sebenarnya menjadi satu dengan jalan masyarakat. "Misalnya jalan tersebut khusus untuk armada pengangkut sampah kami tidak mempermasalahkannya. Tetapi karena jalan tersebut juga menjadi akses untuk warga sekitar TPST, itu jadi dasar warga keberatan," ujar Maryono.

Sebelumnya warga juga minta agar jalan diperbaiki dan penerangan jalan ditambah. Namun seolah-olah keluhan warga sekitar TPST tidak pernah direspons ataupun ditindaklanjuti dengan sebuah program. "Kalau bongkar sampah belum bisa masuk ke tengah area TPST, kami tetep melarang armada masuk TPST," jelas Maryono. Dijelaskan, warga tidak bermaksud menghalang-halangi armada pengangkut sampah untuk melakukan bongkar muat. Tetapi keseriusan pemerintah dalam menangani persoalan di TPST yang dipertanyakan.
Sementara petugas dari Polsek Piyungan dipimpin Kanit Sabhara Iptu Suhirno melakukan pemantauan di seputar TPST Piyungan. "Kami dari polsek hanya memantau, tadi sudah koordinasi dengan pengelola TPST terkait sebab larangan armada sampah dilarang masuk," ujar Suhirno.
Terpisah anggota Komisi C DPRD DIY, H Amir Syarifudin mengatakan, gejolak di tengah masyarakat saat ini sebenarnya sudah disampaikan sebelumnya. Sehingga reaksi warga sekarang ini sebenarnya sebuah akumulasi kekecewaan yang lama dipendam. "Masyarakat sebenarnya sudah sabar menghadapi situasi di sekitar TPST Piyungan. Tetapi kesabaran itu kan ada batasnya," ujar politisi PKS tersebut.

Ditambahkan, seharusnya lokasi untuk bongkar sampah 2 dermaga. Yang terjadi sekarang ini hanya satu sehingga ketika musim hujan seperti ini bongkar muat pasti mengalami hambatan. "Mari bersama-sama, dinas terkait mencari solusi, lihat lokasi agar persoalan di TPST terselesaikan. Kalau seperti ini masyarakat sangat dirugikan dan semua kena dampaknya," jelas Amir.(Roy)

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB