ilustrasi
GROBOGAN (MERAPI) - Dua warga Desa Tunggulrejo Kecamatan Gabus Grobogan tewas kesetrum aliran listrik genset. Keduanya, Amik Muthoharoh (18) dan Muridan (47), mengalami luka bakar pada bagian tangan dan kedua kaki.
Kejadian Senin (19/11) malam itu, berawal ketika listrik PLN di Masjid Baitul Huda Desa Tunggulrejo mati. Padahal saat itu puluhan warga tengah salawatan dalam rangka memperingati Maulid Nabi. Oleh pengurus masjid, listrik diganti dengan menghidupkan mesin genset. Selang beberapa menit kemudian, Amik bermaksud menambah bahan bakar pada mesin genset. Namun naas, korban malah tersengat listrik.
Melihat Amik jatuh terkapar, Muridan yang berdiri tidak dari jauh dari lokais langsung lari menolong korban. Namun Muridan mengalami hal sama. Tanpa disengaja kakinya menginjak kabel mesin genset. Teriakan minta tolong didengar Masrukin (30). Ia kemudian mematikan mesin genset mengguanakn kayu kering. Setelah genset mati, saksi dibantu warga lain membawa kedua korban ke Puskesmas Gabus. Namun kedua korban tak tertolong jiwanya.
Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menjelaskan, saat kejadian, hampir sebagian jaringan listrik PLN di daerahnya mati karena turun hujan deras disertai angin lesus. (Mas)