Upaya Pencarian dan Kendala di Lapangan
Operasi pencarian masih berlangsung dengan pengerahan sekitar 700 personel gabungan.
Mereka terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan berbagai unsur pendukung lain. Pencarian dilakukan dengan peralatan seperti alkon, anjing pelacak, dan dukungan alat berat.
Abdul Muhari menjelaskan, medan pencarian sangat menantang karena longsoran masih labil dan hujan terus mengguyur wilayah itu.
"Ada potensi longsor susulan akibat hujan, kubangan air di area longsoran, serta aliran mata air yang terus mengalir, sehingga memperlambat proses evakuasi," ujarnya.
Untuk mengurangi risiko, tim gabungan menjalankan operasi modifikasi cuaca dan membuat jalur pembuangan air agar area longsoran tidak semakin jenuh.
Terdapat pula, 12 unit excavator serta 12 alkon dikerahkan untuk mempercepat pembukaan jalur material.
Evakuasi Dibayangi Ancaman Susulan
Baca Juga: Pasca meletus, Gunung Semeru alami 45 gempa erupsi selama enam jam pada Jumat pukul 00.00-06.00 WIB
Kerusakan akibat longsor meluas hingga ke permukiman yang berada di radius beberapa ratus meter dari titik amblasnya lereng.
Banyak rumah tertimbun material lumpur tebal. Warga yang selamat mengisahkan bagaimana mereka harus berlari meninggalkan rumah tanpa sempat menyelamatkan barang.
Terkait hal itu, Abdul Muhari menegaskan bahwa situasi di lapangan masih sangat dinamis akibat risiko hujan lebat.
"Untuk mengurangi risiko, BNPB bersama lintas instansi melakukan operasi modifikasi cuaca serta menyiapkan aliran agar air dapat mengalir langsung ke sungai," ungkapnya.