HARIAN MERAPI - Ketebalan hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi berbeda antara daerah satu dan daerah lainnya.
Ketebalan hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi ini dipengaruhi beberapa faktor di antaranya adalah arah angin saat atau pasca erupsi terjadi.
Tidak heran bila di satu daerah abu vulkanik erupsi Gunung Merapi mengguyur sangat tebal tetapi di daerah lain tipis.
Baca Juga: Prediksi Horoskop Shio Kelinci sepekan mulai 12 Maret 2023, melihat seberapa jauh kemajuan Anda
Namun pada dasarnya semakin jauh dari daerah erupsi maka ketebalan semakin tipis.
Seperti diberitakan bahwa Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY mengalami erupsi Sabtu sekitar pukul 12.00 Wib.
Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG), Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31.
"Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," sebut BPPTKG dalam pesan tertulis.
BPPTKG juga mengamati status kegempaan meliputi jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik.
Berikutnya hybrid/fase banyak 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7.4 detik. Berikutnya untuk rekaman vulkanik dalama berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-11.2 detik.
Baca Juga: Tak terima ditelikung, pacarnya diajak kencan, warga Kasihan bacok temannya, begini akibatnya
Lebih lanjut, BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.