Minimalkan tingkat kecelakaan dalam berlalu lintas, Erasmus+ dan UMY jalankan Asia Safe Project

photo author
- Jumat, 2 September 2022 | 06:10 WIB
Foto bersama perwakilan dari pihak Erasmus+ serta dari UMY.  (Foto: Dok. BHP UMY)
Foto bersama perwakilan dari pihak Erasmus+ serta dari UMY. (Foto: Dok. BHP UMY)

er HARIAN MERAPI - Masih tingginya tingkat kecelakaan dalam berlalu lintas di berbagai tempat disebabkan oleh banyak faktor.

Hal tersebut menjadi pendorong tersendiri bagi Uni Eropa melalui program Erasmus+ menginisiasi Asia Safe Project.

Salah satunya dengan menggandeng Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu partner dalam project tersebut.

Baca Juga: Syekh Maghribi menyepi di Bukit Jabal Kanil Karanganyar, saat itu Majapahit berangsur surut

Pihak Erasmus+ pun telah berkunjung langsung ke UMY dengan agenda yang bertajuk “Erasmus+ CBHE Asia Safe Consortium Visit to UMY” pada Kamis (1/9/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Prof Ghazwan Al-Haji sebagai koordinator Asia Safe Project mengungkapkan, Erasmus+ melalui project tersebut memiliki tujuan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam berlalu lintas.

“Asia Safe Project memiliki beberapa misi demi mencapai tujuan, antara lain mengembangkan, beradaptasi dan mengimplementasikan kurikulum untuk jenjang Master di bidang keselamatan dalam berlalu lintas,” papar Prof Ghazwan.

Selain itu, lanjutnya, Asia Safe Project juga sudah menyiapkan berbagai konsep yang bisa diterapkan, seperti mengembangkan kursus untuk profesional.

Baca Juga: BBM bersubsidi tetap akan naik meski harga minyak dunia turun, Pengamat: Konsepnya harus matang dulu

Tak ketinggalan pula menyiapkan data dan analisa mengenai kecelakaan yang terjadi dalam berlalu lintas. Lalu dalam menjalankan project tersebut, Erasmus+ menjalin kerjasama dengan berbagai universitas di tiga negara di Asia yaitu Indonesia, Malaysia dan Vietnam.

“Di Indonesia, selain UMY juga ada Universitas Gadjah Mada. Sedangkan di Malaysia dan Vietnam masing-masing terdapat dua universitas yang siap berkolaborasi dalam Asia Safe Project,” terangnya.

Sementara itu Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM mengungkapkan, dengan adanya program tersebut juga sebagai bentuk pendekatan antara Eropa melalui Uni Eropa dengan kawasan Asia.

“Adanya kurikulum yang disusun oleh Erasmus+ baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana, diharapkan bisa ada peningkatan keselamatan dalam bertransportasi,” papar Prof Gunawan.

Baca Juga: Makam Syekh Maghribi diyakini juga ada di Bukit Jabal Kanil, Tawangmangu, ceritanya begini

Diharapkan pula, prodi maupun fakultas di UMY bisa mengambil skema yang lain, seperti skema tentang kebencanaan, humanity dan lingkungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X