HARIAN MERAPI - Sedikitnya 44 lulusan SMA Muhi Yogyakarta tahun 2022 telah berhasil lolos menjadi mahasiswa baru di Kampus Biru Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mereka masuk UGM melalui seleksi jalur SNMPTN, SBMPTN dan seleksi mandiri.
Menurut Edo Lestari S.Pd selaku koordinator BK, data lulusan SMA Muhi yang diterima di UGM kemungkinan masih bisa bertambah, karena pendataan masih terus dilakukan.
Baca Juga: Semarakkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Mumida gelar turnamen voli bola plastik dan sembelih domba
“Animo siswa SMA Muhi untuk masuk di UGM sangat tinggi. Siswa dari luar daerah kebanyakan memilih bersekolah di SMA Muhi karena ingin diterima kuliah di Kampus Biru UGM,” ungkapnya.
Julukan Kampus Biru bagi UGM berawal dari sebuah novel berjudul Cintaku di Kampus Biru.
Novel karya Ashadi Siregar ini semula ditulis dalam bentuk cerita bersambung dalam surat kabar nasional pada tahun 1972.
Sang penulis novel, Ashadi Siregar, juga merupakan dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM.
Kumpulan cerita bersambung tersebut kemudian ia terbitkan sebagai buku pada 1974.
Pengambilan gambar film Cintaku di Kampus Biru yang diproduseri oleh Bucuk Suharto dan disutradarai oleh Ami Prijono ini juga dilakukan di kawasan UGM.
Baca Juga: Polisi kembali temukan dua hektare ladang ganja di Pidie Aceh, ternyata ini pemiliknya
Kebetulan, novel dan film Cintaku di Kampus Biru bercerita tentang kehidupan mahasiswa.
UGM kini telah menyelenggarakan Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) pada 1-6 Agustus 2022 lalu.
Selanjutnya pada tanggal 7 – 13 Agustus mereka mendapatkan materi aktivitas praktik atau action plan.
Di akhir kegiatan PPSMB, 44 lulusan SMA Muhi menyempatkan diri untuk berfoto bersama.