HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo memberikan ekstrakurikuler (ekskul) gamelan di sekolah. Pihak sekolah bisa menyediakan gamelan untuk kebutuhan tersebut sesuai kemampuan.
Keberadaan gamelan sangat penting menjadi ikon Kabupaten Sukoharjo sebagai Kabupaten Gamelan.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Jumat (22/7) mengatakan, gamelan menjadi warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan. Kabupaten Sukoharjo menjadi daerah khusus penghasil gamelan baik untuk Indonesia maupun negara lain di dunia. Gamelan tersebut dihasilkan oleh para perajin di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban.
Pentingnya gamelan harus terus dilestarikan dan dikembangkan baik dari sisi budaya, generasi penerus dan perajin. Salah satu upaya tersebut dilakukan Pemkab Sukoharjo dengan mendorong Disdikbud Sukoharjo memberikan ekstrakurikuler gamelan di sekolah.
Baca Juga: 10 twibbon Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H / 2022 paling bagus
Ekstrakurikuler gamelan berdampak pada regenerasi generasi muda untuk lebih melestarikan budaya bangsa. Disisi lain ekstrakurikuler gamelan juga membuat para perajin gamelan di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban bisa terus berkelanjutan meneruskan usahanya. Para perajin gamelan membutuhkan pembeli untuk membeli hasil karya mereka berupa gamelan.
"Sekolah sejak dini mulai Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikenalkan gamelan. Kami dorong Disdikbud Sukoharjo untuk memberikan ekstrakurikuler gamelan di sekolah," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo meminta kepada Disdikbud Sukoharjo untuk mempersiapkan ekstrakurikuler gamelan di sekolah. Persiapan dimulai dengan menyiapkan kurikulum sebagai dasar pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler gamelan di sekolah. Persiapan lainnya berupa kebutuhan kelengkapan berupa gamelan dan ruang yang akan digunakan.
"Sekolah bisa beli gamelan sesuai kemampuan keuangan sekolah. Perajin gamelan juga bisa terus berkelanjutan menjalan usahanya. Sebab gamelan ini menjadi ikon Kabupaten Sukoharjo dan budaya bangsa Indonesia," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo meminta kepada Disdikbud Sukoharjo untuk memantau persiapan masing-masing sekolah. Selain itu, Disdikbud Sukoharjo juga diminta memperbanyak kegiatan berkaitan dengan seni gamelan. Kegiatan diharapkan digelar secara rutin dengan melibatkan sekolah dan siswa.
"Jangan sampai siswa tidak tahu gamelan. Apalagi gamelan ini sentra pembuatannya di Kabupaten Sukoharjo, ada di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban," lanjutnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, gamelan resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia atau Intangible Culture Heritage pada 15 Desember 2021 yang lalu oleh UNESCO. Ini berarti bahwa gamelan menjadi produk unik dari budaya bangsa Indonesia yang tidak bisa ditemukan di belahan dunia manapun.
Baca Juga: Jawa-Bali sumbang 95 persen kasaus Covid-19, ini yang harus dilakukan