BANTUL, harianmerapi.com - Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI sejak 2020 dan bisa diterapkan sampai saat ini.
Bagaimana implementasi ataupun dampak dari kebijakan MBKM khususnya terhadap Tri Dharma Perguruan tinggi, Tim Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) telah mengadakan penelitian.
Menurut Ketua Tim Penelitian, Eko Purwanti SPd MHum PhD, penelitian terkait dampak kebijakan MBKM berangkat dari adanya kebutuhan pemerintah untuk mengetahui dampak dari MBKM yang telah dilakukan di UMY.
“Kami diberi mandat untuk meneliti dampak MBKM, setelah kami memperoleh dana Program Kompetisi Kampus Merdeka atau PKKM,” ungkap Eko Purwanti, pertengahan pekan ini.
Setelah dilakukan survei ke-30 pimpinan fakultas yang terdiri dari 10 Dekan dan 20 Wakil Dekan, hasilnya antara lain menunjukkan lebih dari 50 persen responden menyetujui, MBKM mampu meningkatkan kinerja Tri Dharma di UMY dari kalangan dosen.
Penelitian tersebut, lanjutnya, diperkuat dengan data kualitatif melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri pimpinan fakultas.
Selain itu diperoleh hasil juga berupa persetujuan terhadap dampak positif MBKM diikuti pemaparan hambatan dan masukan dari berbagai pimpinan.
“Mereka setuju akan tetapi masih ada beberapa hal yang dipersiapkan, seperti panduan harus lebih fixed, sarana dan prasarana aplikasi di pegawainya seperti apa,” urai Purwanti.
Sedang dalam sisi hambatan, ia memaparkan hasil FGD terkait kinerja pimpinan bertambah, prosedur konversi SKS, serta kurangnya informasi yang diperoleh dari instansi lainnya yang tercakup dalam kebijakan MBKM.
“MBKM membuat pimpinan kerjanya jadi banyak, dan soal konversi sksnya seperti apa itu masih perlu dipersiapkan lagi,” tandasnya.
Baca Juga: Jumat Siang Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Dua Kali Sejauh 2,5 Km
Ditambahkan, sosialisasi kebijakan MBKM perlu digencarkan ke semua pihak yang terlibat, misalnya dunia industri, sekolah, dan masyarakat setempat.
“Karena selama ini yang paham MBKM hanya di lingkungan kampus. Setelah kita terjunkan mahasiswa ke desa, sekolah, perusahaan dan banyak pihak, mereka banyak yang tidak tahu,” tambahnya.