Wayang dan Gamelan Jadi Media Pembelajaran untuk PAUD dan TK di Bantul

photo author
- Jumat, 1 Oktober 2021 | 14:24 WIB
Pelatihan media pembelajaran menggunakan wayang dan gamelan untuk guru TK dan PAUD. ( Dok. Diskominfo Bantul)
Pelatihan media pembelajaran menggunakan wayang dan gamelan untuk guru TK dan PAUD. ( Dok. Diskominfo Bantul)

BANTUL, harianmerapi.com - Media pembelajaran saat ini tengah berkembang dengan berbagai metode. Terlebih pembelajaran yang dilakukan secara online menuntut guru untuk lebih kreatif.

Namun media pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru TK dan PAUD di Bantul ini cukup unik. Sejumlah guru pendidikan usia dini ini tengah dilatih membuat media pembelajaran menggunakan wayang dan gamelan.

Kepala Dinas Kebudayaaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengungkapkan media pembelajaran dengan wayang dan gamelan untuk jenjang TK dan PAUD ini baru pertama di DIY.

Baca Juga: Sinergi Kejari Temanggung dengan Pers, Tingkatkan Kepercayaan Publik

Salah satu tujuannya adalah untuk menanamkan rasa cinta budaya kepada siswa sejak dini. Selain itu juga menanamkan nasionalisme di usia muda.

"Media pembelajaran ini diharapkan nantinya mencerminkan Bantul Projotamansari, Ngayogyakarta Hadiningrat, Memayu Hayuning Bawana, dan NKRI," sebutnya di sela pelatihan di TK Negeri 1 Bambanglipuro, Kamis (30/9/2021).

Nugroho lebih lanjut menjelaskan bahwa siswa akan memahami nilai-nilai kebudayaan, dan akan melestarikannya di kemudian hari.

Baca Juga: Misteriusnya Sosok Nova: Pesan 6 Order Fiktif Lewat Ojol Pukul 03.00 Pagi, Alamatnya Dekat Makam

Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo mengaku senang wayang dan gamelan sudah mulai digunakan sebagai media pembelajaran untuk tingkat TK dan PAUD. Terlebih nantinya pembelajaran yang diberikan terkait materi nasionalisme.

"Kandungan materi pembelajarannya nanti kan soal Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," sebutnya.

Pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini berupaya memfasilitasi kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Sehingga menurut Joko, pelatihan sejenis akan terus dilakukan agar peningkatan kualitas pendidikan semakin signifikan.

Baca Juga: 6 Driver Ojek Online Tertipu Order Fiktif di Dekat Makam, Paling Mahal Minuman Seharga Rp 180 ribu

"Kita harus bisa menciptakan pendidikan yang berorientasi mewujudkan masyarakat Bantul yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkepribadian Indonesia," tegasnya.*


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X