pendidikan

Prof Haedar: Makna terpenting KKN, mahasiswa belajar memahami komunitas dan realitas kehidupan masyarakat

Jumat, 20 Januari 2023 | 07:25 WIB
Rangkaian seremoni penerjunan mahasiswa KKN UMY dilaksanakan di Sportorium UMY. (Foto: Dok. Panitia)

HARIAN MERAPI - Sebagai mahasiswa perlu belajar memahami realitas kehidupan masyarakat, sebab ilmu yang dimiliki itu tak cukup jika hanya dipelajari atau menjadi khasanah ilmu pengetahuan saja.

Hal tersebut diungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi dalam acara Seremoni Penerjunan 2.663 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), pertengahan pekan ini.

Lebih lanjut Prof Haedar dalam sambutannya secara daring menjelaskan, makna terpenting dari KKN adalah semua mahasiswa belajar memahami komunitas. Sebagai mahasiswa, di mana pun berada tentu perlu belajar memahami realitas kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Mau tau strategi jitu cegah pengangguran terpelajar? kata Dr Ayub, madrasah harus lakukan ini pada siswanya!

“Karena ilmu itu tidak cukup hanya untuk dipelajari, dan tidak hanya cukup untuk menjadi khasanah ilmu pengetahuan semata. Namun, ilmu itu harus bisa memahami realitas dan menyelesaikan persoalan-persoalan manusia,” tandas Prof Haedar.

Kepada segenap peserta KKN UMY yang berkumpul di Sportorium UMY, Guru Besar UMY bidang Sosiologi ini menambahkan, menyelesaikan masalah yang berbasis pada ilmu akan berbeda dengan menyelesaikan masalah dengan insting.

Selain itu memahami masyarakat sejatinya juga memahami hidup bersama dan hidup secara kolektf. Maka, keragaman masyarakat juga harus menjadi kekuatan, perekat, dan yang mempersatukan hidup masyarakat.

Baca Juga: Viral Yati dengan waluh kukus : Berikut kisah sedih penulis, simak sampai habis!

Sudah selayaknya pula kehadiran mahasiswa KKN di manapun berada harus menjadi kekuatan, menjadi pemersatu, jangan sampai kehadiran di masyarakat menimbulkan masalah.

“Pandai-pandailah untuk hidup bersama masyarakt, menyelami tradisi, kebiasan dan kondisi masyarakat setempat, sekaligus juga belajar arif dalam kehiduan masyarakat,” harap Prof Haedar.

Hal senada diungkap pula oleh Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY, Dr H Agung Danarto MAg, antara lain berpesan kepada segenap peserta KKN UMY agar memiliki dedikasi dan ilmu yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan manusia.

Baca Juga: Cerita Lucu di balik peresmian Underpass Dewi Sartika Depok, bikin netizen kompak ngakak

“Mahasiswa harus memberikan dedikasi dan pengkhidmatan yang terbaik kepada masyarakat. Terlebih saat ini paradigma pembangunan Indonesia sudah mulai berubah, bukan lagi terkonsentrasi di daerah perkotaan, tetapi mulai terdesentralisasi di daerah pedesaan,” urainya.

Hal tersebut, lanjut Dr H Agung, antara lain terlihat dari meningkatnya program pembangunan desa untuk menuju kesejahteraan Indonesia. Termasuk pula berbagai infrastruktur jaringan yang juga sudah disiapkan sedemikian rupa oleh pemerintah. Jika belum, bisa menjadi tugas mahasiswa sekalian untuk melakukan survei.

“Sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah daerah agar ada pembangunan infrastruktur, fasilitas untuk pengembangan masyarakat,” harapnya.

Halaman:

Tags

Terkini