pendidikan

Bedah Buku 'Bumiku Bukan Sampah' di MTsN 3 Sleman ungkap kepedulian siswa remaja pada lingkungan

Selasa, 30 September 2025 | 05:12 WIB
Bedah buku 'Bumiku Bukan Sampah' di ruang Perpustakaan Daarus Saqofah MTsN 3 Sleman, Yogyakarta, Senin (29/9/2025). (Foto: Koko Triarko)

Menurutnya, buku Bumiku Bukan Sampah merupakan antologi cerpen (cerita pendek) remaja tentang lingkungan dari 15 siswa berbagai daerah yang lolos seleksi.

"Mereka ada dari Aceh, Solo, Yogyakarta, dan lainnya," kata Dosen Prodi Perpustakaan dan Informasi, itu.

Menurut Mohammad Mursyid SIP MA, tema sampah sengaja dipilih dalam project penyusunan buku ini untuk mengetahui seberapa besar kepedulian generasi muda terhadap lingkungan.

"Dan, mereka ternyata punya kepedulian yang besar terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya," katanya.

Buku 'Bumiku Bukan Sampah' terdiri dari sekitar 104 halaman, yang memuat cerita pendek karya 15 pelajar dari berbagai daerah.

Mohammad Mursyid mengatakan, genre fiksi cerita pendek dipilih untuk menumbuhkan kemampuan siswa di bidang karya sastra.

"Selain itu juga lebih mudah menyampaikan ide melalui cerita, dan menyenangkan dibandingkan buku ilmiah," katanya.

Bedah Buku 'Bumiku Bukan Sampah' di Perpustakaan Daarus Saqofah MTsN 3 Sleman, berlangsung sejak pagi hingga siang. Sejumlah siswa tampak antusias mengikuti acara tersebut.

Siswi Kelas 7 MTsN 3 Sleman, Falerina Asmara mengatakan jika buku tersebut menyadarkan pentingnya remaja untuk membuang sampah pada tempatnya.

Penyuka buku novel dan komik itu mengatakan lagi, bahwa membaca buku memberikan banyak manfaat. Bahkan, bisa mengubah prinsip hidup. Misalnya, cita-cita.

Sementara itu Kepala MTsN 3 Sleman Suwardi SS MPd, mengatakan tema buku 'Bumiku Bukan Sampah' dipilih sesuai segmen dan kebutuhan siswa didik.

"Bahasanya mudah dipahami, dan kebetulan keprihatinan kita saat ini adalah masalah pengelolaan sampah," katanya.

Dia berharap, melalui acara bedah buku di perpustakaan bisa membuat budaya literasi di kalangan para siswa menjadi lebih kuat.

Menurutnya, saat ini minat baca buku para siswa di sekolahnya juga semakin baik. Banyak siswa sering datang ke perpustakaan untuk berdiskusi, mengerjakan tugas, dan belajar bersama.

Suwardi mengatakan,.dengan koleksi buku sebanyak lebih dari 1.000 eksemplar, para siswa di sekolahnya bisa meminjam buku secara konvensional atau memanfaatkan pelayanan digital menggunakan sistem barcode.

Halaman:

Tags

Terkini