pendidikan

Tim PkM UMBY gandeng dosen UMMY Solok dampingi kelompok Sido Resik Imogiri Bantul kelola sampah secara tepat

Selasa, 1 Juli 2025 | 16:45 WIB
Rangkaian kegiatan pendampingan terkait pengelolaan sampah oleh Tim PkM UMBY sinergi dengan dosen dari UMMY (Dok.UMBY)

HARIAN MERAPI - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih berada dalam bayang-bayang darurat sampah. Suatu langkah bijak, berbagai pihak berusaha dapat mengelola sampah sebaik mungkin.

Ketika pengelolaan sampah dilakukan dengan tepat, maka dapat sebagai ‘pintu masuk’ dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan yang berdampak pada berbagai aspek.

Apalagi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah meminta kepada masyarakat untuk melakukan desentraliasi pengelolaan sampah di setiap kabupaten/kota.

Bahkan Sultan mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk dapat mengedukasi masyarakat soal kesadaran dalam memilah, mengurangi sampah hingga mengolah sampah secara mandiri.

Baca Juga: Putusan MK soal pemisahan pemilu nasional dan lokal dinilai kontradiktif, begini menurut Ketua Komisi II DPR

Sejumlah alasan tersebut mendorong tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (PkM UMBY) mendamping kelompok Sido Resik di Padukuhan Dukuh, Imogiri, Bantul.

Selain itu tim PkM UMBY juga menggandeng dosen Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok Sumatera Barat dalam melaksanakan pendampingan. Sebagai ketua tim PkM, yakni Shadrina Hazmi, SE., M.Sc.(UMBY).

Anggota terdiri dari Yetti Lutiyan, M.Sc.(UMBY) dan Dr. Seflidiana Roza, SE.MM. (UMMY Solok). Adapun tempat pelaksanaan kegiatan pendampingan biasa di rumah Eko, warga Padukuhan Dukuh.

Menurut Shadrina Hazmi yang biasa disapa Ririn, PkM di Sido Resik antara lain untuk lebih menambah wawasan anggota/pengurus kelompok setempat dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Inilah kunci menghadapi disinformasi dan kebencian, pemerintah tak bisa tangani sendiri

“Sehingga dapat terorganisir dengan baik, dapat menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan diharapkan menambah nilai ekonomis produk yang dihasilkan dari sampah,” paparnya.

Contoh pendampingan, misalnya terkait tata kelola bisnis pengelolaan sampah kepada kelompok Sido Resik. Salah satu narasumbernya, yakni Dr Seflidiana secara online, baru-baru ini.

Dijelaskan oleh Seflidiana, strategi pengelolaan sampah yakni dapat menerapkan 3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Reduce artinya mengurangi penggunaan produk yang akan menimbulkan sampah.

“Misalnya penggunaan kantong plastik, sehingga diganti dengan membawa kantong berbahan kain atau bahan yang bisa digunakan secara berulang,” terang Seflidiana.

Baca Juga: UMKM Pemasok Program Makan Bergizi Gratis Ini Sukses Tingkatkan Skala Usaha dan Buka Lapangan Kerja dengan Manfaatkan KUR BRI

Halaman:

Tags

Terkini